Tripoli (ANTARA News) - Niger telah mengekstradisi putra Muammar Gaddafi, Saadi, yang baru saja tiba di Tripoli dan dibawa ke penjara, kata pemerintah Libya pada Kamis.
Negara Afrika Utara itu telah mengupayakan ekstradisi Saadi, yang melarikan diri ke negara tetangga selatan itu setelah penggulingan Gaddafi dalam pemberontakan yang didukung NATO pada tahun 2011.
"Pemerintah Libya menerima Saadi Gaddafi hari ini dan dia telah tiba di Tripoli," kata Perdana Menteri Ali Zeidan dalam sebuah pernyataan.
Saadi, salah satu dari tujuh putra Gaddafi, ditahan oleh pasukan polisi peradilan, kata pemerintah.
Pemerintah Tripoli berterima kasih atas kerja sama Niger dan mengatakan bahwa Saadi akan diperlakukan sesuai dengan standar keadilan internasional bagi para tahanan.
Situs web milisi yang mendukung pemerintah menunjukkan gambar Saadi mengenakan seragam penjara berwarna biru, memanggilnya penjahat.
Situs-situs berita Libya juga mengunggah foto-fotonya antara lain dengan kepalanya yang dicukur di penjara.
Saadi, yang memiliki karir sebagai pengusaha dan pemain sepak bola profesional, tidak diinginkan oleh Pengadilan Pidana Internasional, seperti anak yang paling menonjol Gaddafi Saif al- Islam.
Tetapi Libya ingin mengusahakan ekstradisinya karena dia diduga menggelapkan properti dengan kekerasan dan intimidasi ketika dia memimpin Federasi Sepakbola Libya.
ICC telah mendakwa Saif al-Islam atas kejahatannya terhadap kemanusiaan. Saif, dipandang berkemungkinan untuk mengganti ayahnya, ditangkap dan ditahan oleh milisi di Libya barat, di mana ia sedang diadili untuk menghadapi berbagai tuduhan.
Para pejuang dari wilayah Zintan barat menangkap Saif al-Islam di gurun selatan sebulan setelah ayahnya ditangkap dan dipukuli sampai mati oleh gerombolan tahun 2011.
Milisi telah menantang perintah pemerintah untuk menyerahkan dia ke penjara di ibu kota, demikian Reuters.
(SYS/H-AK)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014