ini akan berdampak positif pada peningkatan perekonomian masyarakat, menggerakkan roda ekonomi warga desa, pemberdayaan pelaku usaha kecil
Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Desa Wisata Sukamurni Kecamatan Sukakarya berhasil meraih juara umum pada Lomba Gebyar Pokdarwis 2024 yang digelar Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, di Pesona Wanajaya Cibitung.

"Lomba ini diikuti puluhan pokdarwis (kelompok sadar wisata) dari berbagai penjuru wilayah di daerah kami," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi Iyan Priyatna di Cikarang, Selasa.

Ia mengatakan Desa Sukamurni meraih juara pertama setelah mendapatkan nilai tertinggi hasil penghitungan juri profesional dengan mempertimbangkan sejumlah aspek penilaian mulai dari wawasan kepariwisataan, potensi desa, hingga video profil.

"Jadi indikator penilaian ada banyak termasuk dari sisi keaktifan menyelenggarakan pentas seni, pameran produk UMKM lokal, pameran produk UMKM lokal, serta capacity building," katanya.

Iyan berharap perlombaan ini menjadi stimulus bagi segenap pokdarwis di Kabupaten Bekasi untuk terus berkreasi melalui inovasi demi meningkatkan sektor pariwisata daerah khususnya menambah jumlah kunjungan wisatawan.

Baca juga: hibank dukung penyediaan air bersih di Bekasi lewat "green financing"

Baca juga: Pemkab Bekasi rangkul pelaku usaha tingkatkan kunjungan wisatawan


"Karena ini akan berdampak positif pada peningkatan perekonomian masyarakat, menggerakkan roda ekonomi warga desa, pemberdayaan pelaku usaha kecil, hingga menambah pendapatan asli daerah," katanya.

Ketua Desa Wisata Sukamurni Ahmad Rusnadi bangga atas prestasi tersebut sekaligus berharap desanya ke depan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Bekasi.

Dia menjelaskan Desa Sukamurni merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Sukakarya yang didominasi sektor pertanian namun juga memiliki banyak potensi lain yang terus dikembangkan seperti tradisi dan seni budaya hingga kuliner khas unggulan untuk diperkenalkan ke masyarakat secara luas.

"Walaupun Desa Sukamurni mayoritas lahan pertanian, namun kami memiliki potensi kearifan lokal dan kuliner khas seperti telur asin dan juga olahan goreng burung peruk yang menjadi primadona saat ini," katanya.

Pihaknya juga tengah mengupayakan pengembangan destinasi wisata lain seperti jembatan peninggalan era Kolonial Belanda, Sumur Bandung Keramat, pabrik pengolahan kerupuk sejak 1970-an, serta Taman Edukasi KTH Kosasi dan Taman Bunga Matahari.

"Sehingga diharapkan Desa Sukamurni secara keseluruhan dapat menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk dikunjungi," katanya.

Pihaknya optimistis pengembangan sektor wisata di wilayah itu akan menuai hasil optimal melalui kolaborasi seluruh unsur terkait meski dengan keterbatasan dan penuh rintangan.

"Kami ingin terus mengembangkan apa yang kami miliki agar semua teritorial wilayah Desa Sukamurni menjadi destinasi. Sehingga nanti ketika ada orang bertanya, ada apa di Desa Wisata Sukamurni? Jawabnya ada desa kami karena destinasi kami adalah seluruh wilayah teritorial desa," ucapnya.

Dirinya berharap prestasi ini mampu memacu semangat dan motivasi dalam pengembangan desa wisata sehingga ke depan mimpi besar desa wisata ini benar-benar menjadi entitas maupun identitas melekat bagi Desa Sukamurni.

"Harapan kami semua stakeholder terkait seperti penggagas Desa Wisata Sukamurni, Pokdarwis, karang taruna desa dan kecamatan, masyarakat dan yang paling utama Pemerintah Desa Sukamurni. Ke depan memiliki kesadaran, bergandengan tangan, bahu-membahu terus membangun, mengembangkan Desa Wisata Sukamurni yang sedang kami rintis ini," kata dia.

Baca juga: Kabupaten Bekasi masuk dalam kategori daerah PAD tinggi di Jabar

Baca juga: Pemkab Bekasi pasarkan produk petani lewat Gelar Pertanian-Peternakan

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024