Pengerukan dilakukan agar sabo dam tidak rusak...
Magelang (ANTARA News) - Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak akan menormalisasi sejumlah sabo dam di beberapa sungai yang dipenuhi material dari Gunung Merapi akibat banjir lahar.
"Kami akan keruk menggunakan alat berat. Mungkin mulai minggu depan. Saat ini baru akan kami lihat dahulu kondisinya. Setelah itu, baru akan kami putuskan tindakan lebih lanjut," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO), Agus Suprapto, di Magelang, Kamis.
Material banjir lahar yang terjadi Rabu (5/3) sore di Sungai Apu Boyolali dan Pabelan di Kabupaten Magelang telah memenuhi empat sabo dam. Tiga sabo dam di Sungai Apu dan satu sabo dam di Sungai Pabelan.
Agus mengatakan, pengerukan dilakukan agar jika terjadi banjir lahar lagi, material tidak meluber ke sisi kanan dan kiri sabo dam. Selain itu, agar material yang turun, tidak seperti lewat "jalan tol" tanpa hambatan.
"Pengerukan dilakukan agar sabo dam tidak rusak, karena jika material itu dibiarkan saja lama-lama sabo dam akan ambrol," katanya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengendalian Lahar Gunung Merapi Kementerian Pekerjaan Umum, Dwi Purwantoro, mengatakan, untuk mengeruk material yang menyumbat sabo dam tersebut, akan mengerahkan sekitar tiga hingga empat alat berat.
"Jumah alat berat tergantung jumlah sabo dam yang tersumbat. Jika ada empat sabo dam, maka akan ada empat alat berat. Selain, itu warga atau penambang kami perbolehkan menambang di sekitar sabo dam tersebut secara manual. Alat berat hanya dari kami saja," katanya.
Ia menuturkan, proses pengerukkan membutuhkan waktu sekitar dua minggu.
"Waktu pengerukan tidak bisa memastikan, karena menyangkut cuaca. Kalau cuaca bersahabat, tentu semakin cepat selesai," katanya.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014