"Pada pertemuan mereka sebelumnya di Olimpiade Tokyo, China kalah dari AS, dan pada akhirnya timnas AS berhasil menggondol medali emas..."

Paris (ANTARA) - Tim nasional bola voli putri China berhasil mengalahkan juara bertahan Amerika Serikat (AS) dengan skor tipis 3-2 dalam pertandingan penyisihan grup yang mendebarkan di Olimpiade Paris pada Senin (29/7).

China dengan cepat merebut dua set pertama, namun AS langsung melakukan penyesuaian strategi, termasuk mengganti outside spiker Jordan Larson dengan Avery Skinner, yang menghidupkan kembali permainan mereka dan memaksa pertandingan berlanjut ke set kelima yang menentukan.

Pada pertemuan mereka sebelumnya di Olimpiade Tokyo, China kalah dari AS, dan pada akhirnya timnas AS berhasil menggondol medali emas. Kali ini, giliran China yang meraih kemenangan dengan skor 25-20, 25-19, 17-25, 20-25, 15-13.

Pada set pertama, tim AS memberikan enam poin kepada China lewat kesalahan-kesalahan sendiri, sementara China hanya kebobolan dua poin. AS memulai set kedua dengan kuat, namun blok solo beruntun dari Yuan Xinyue membalikkan keadaan, menghancurkan momentum AS dan membawa China memimpin dengan skor 5-0 sebelum merebut set tersebut dengan skor 25-19

Pada set ketiga, AS unggul lebih dulu dengan penampilan impresif dari Skinner, yang menyumbang tujuh poin dari 12 spike dan menginspirasi AS untuk merebut set tersebut dengan skor 25-17. Pada set keempat, AS melanjutkan momentum mereka sebelum memenangkan set dengan skor 25-20.

Efisiensi serangan spiker China Li Yingying meningkat pada set kelima, mencetak poin beruntun, dan spiker bintang Zhu Ting mengamankan match point untuk China.

"Pergantian dua outside spiker utama mereka memang memengaruhi kami. Kami bermain sedikit konservatif dan tidak menyesuaikan kecepatan kami dengan baik. Namun, patut dipuji bahwa tim mampu bertahan di set kelima," kata pelatih kepala timnas China, Cai Bin.

"Kami tidak boleh mengharapkan pertandingan berjalan terlalu mulus dan harus bersiap menghadapi situasi terberat," tambahnya.


Pewarta: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024