“Tak terasa Festival HAM 2024 menandai tahun ke-11 penyelenggaraannya sekaligus merayakan satu dekade pertama yang telah kita lewati. Momentum ini penting untuk juga kita jadikan sebagai forum refleksi dan evaluasi bagi pemangku kewajiban maupun pemaJakarta (ANTARA) - Ketua Komnas HAM RI Atnike Nova Sigiro mengatakan bahwa Festival HAM 2024 merupakan forum refleksi dan evaluasi bagi pemangku kewajiban dan pemangku hak terkait praktik-praktik pemajuan, pelindungan, dan pemenuhan HAM selama ini.
“Tak terasa Festival HAM 2024 menandai tahun ke-11 penyelenggaraannya sekaligus merayakan satu dekade pertama yang telah kita lewati. Momentum ini penting untuk juga kita jadikan sebagai forum refleksi dan evaluasi bagi pemangku kewajiban maupun pemangku hak,” kata Atnike dalam keterangan tertulis dikutip di Jakarta, Selasa.
Menurut Atnike, pemerintah daerah sebagai pemangku kewajiban perlu diberikan ruang lebih banyak untuk bertukar ide dan pengalaman baik dalam praktik HAM, khususnya dengan pimpinan daerah lain dan peluang kolaborasi bersama mitra kunci lainnya.
Sementara itu, masyarakat dan kelompok/komunitas sipil sebagai pemangku hak juga perlu diberikan aspirasi substansi HAM. Tidak hanya yang normatif, tetapi juga mencakup pengalaman keseharian masyarakat.
“Melalui Festival HAM 2024, mari kita uji platform ini sebagai arena untuk mempererat kolaborasi, berbagi praktik terbaik, dan mengembangkan solusi inovatif untuk tantangan HAM yang terus berkembang,” imbuh Ketua Komnas HAM.
Festival HAM 2024 diselenggarakan di Kota Bitung, Sulawesi Utara pada 29–31 Juli 2024. Tema yang diangkat pada tahun ini ialah Memajukan Demokrasi, Pemenuhan HAM, dan Penguatan Partisipasi Masyarakat dari Daerah hingga Nasional.
Pada penyelenggaraannya yang ke-11 ini, Festival HAM membahas berbagai isu HAM dalam dua pleno dan tujuh paralel. Diskusi berfokus pada cara menciptakan, melindungi, dan memperluas ruang sipil sebagai dasar dari pertumbuhan berkelanjutan dan tata kelola yang inklusif.
Festival HAM 2024 diselenggarakan oleh Komnas HAM, International NGO Forum on Indonesian Development (INFID), dan Kantor Staf Presiden (KSP) yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Bitung sebagai tuan rumah.
Lebih lanjut, melalui festival ini diharapkan tercipta poin-poin penting untuk penuntasan kasus dan pelaksanaan HAM ke depan. Festival HAM juga diharapkan menjadi forum bagi para pimpinan daerah untuk bertukar ide dalam pengalaman dan praktik baik pemenuhan HAM di wilayah masing-masing.
“Setidaknya para pimpinan daerah bisa menjangkitkan praktik baik yang sudah dilakukan dan menciptakan peluang kolaborasi antarmitra serta masyarakat,” ucap Wali Kota Bitung Maurits Mantiri.
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024