Pendaftaran peserta 'Sleman Temple Run #9' 2024 ditutup 8 Agustus 2024, hingga kini pendaftar tercatat lebih dari 1.000 orang
Sleman (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat saat ini calon peserta yang telah mendaftar di ajang lomba lari jelajah wisata "Sleman Temple Run #9" telah mencapai 1.000 orang dari dalam dan luar negeri.

"Pendaftaran peserta 'Sleman Temple Run #9' 2024 ditutup 8 Agustus 2024, hingga kini pendaftar sudah tercatat lebih dari 1.000 orang," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid di Sleman, Selasa.

Ia mengatakan, mengingat penutupan pendaftaran tinggal sekitar 10 hari lagi maka diharapkan bagi yang berminat mendaftar untuk segera melakukan pendaftaran agar tidak kehilangan kesempatan.

"Pendaftaran cukup mudah karena dilaksanakan secara daring melalui laman slemantemplerun.com," katanya.

Menurut dia, lomba lari "Sleman Temple Run" merupakan kegiatan "sport tourism" legendaris yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman bekerja sama dengan Trail Runners Yogyakarta (TRY) PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko serta BPK Wilayah X.

Baca juga: "Sleman Temple Run" efektif promosikan pariwisata

Baca juga: Bupati minta pelaku industri funitur berinovasi guna pulihkan ekspor


"Lomba lari lintas alam ini menjadi satu-satunya konsep lari di dunia yang disajikan dengan berlari melintasi kawasan wisata budaya yang berupa candi-candi di wilayah Kapanewon (Kecamatan) Prambanan," katanya.

Titik-titik destinasi peninggalan sejarah budaya yang dilintasi "Sleman Temple Run" meliputi Candi Banyunibo, yang sekaligus sebagai lokasi start dan finis.

Kemudian Candi Ijo, Candi Barong, Candi Arca Gupala, Candi Keraton Ratu Boko dan kawasan wisata Taman Tebing Breksi dan beberapa situs purbakala lainnya maupun objek wisata alam.

"Selain menikmati suasana yang masih alami dan pemandangan candi-candi peninggalan masa lalu, peserta juga akan mendapat hiburan berbagai sajian seni budaya tradisional di sepanjang lintasan," katanya.

Ishadi mengatakan keikutsertaan dalam lomba lari internasional ini akan menjadi kebanggaan tersendiri, sehingga para atlet pelari dari manapun berlomba untuk mengikutinya pada setiap tahunnya.

"Bahkan pelari pemula maupun sekadar untuk hiburan banyak dari kalangan keluarga yang mencoba untuk mengikutinya mulai dari kategori yang paling ringan yaitu 5K," katanya.

Ia mengatakan.selama dua tahun terakhir, Sleman Temple Run menawarkan kategori 5K, 15K dan 30K. Penentuan kategori 5K dimaksudkan untuk membuka peluang luas agar semakin banyak peserta pemula untuk bisa bergabung dalam lomba ini sehingga dari kalangan pelajar, mahasiswa maupun masyarakat umum yang belum berpengalaman pun dapat mengikuti mulai dari kategori yang relatif ringan ini.

Sedangkan untuk kategori 15K dan 30K dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas peserta kategori menengah.

"Kini Sleman Temple Run merupakan trail race yang sudah direkomendasikan oleh Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI) dan telah memenuhi syarat sebagai kegiatan skala internasional yang ditetapkan oleh International Trail Running Association (ITRA)," katanya.

Trail Runners Yogyakarta (TRY) dan Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI) DIY sekaligus Race Director Roostian Gamananda mengatakan bahwa peserta yang telah mendaftar STR #9 sejumlah lebih dari 1.000 peserta dengan peserta asing tercatat sejumlah 18 peserta dari 15 negara, yaitu Belarusia, Colombia, Russia, Timor-Leste, Palestina, Polandia, Sudan, Yaman, Thailand, Pakistan, Cambodia, Belanda, Jerman, Gambia, Belanda, dan akan masih banyak lagi yang mendaftar.

Baca juga: Kementan dukung swasta dalam pendampingan koperasi sapi perah Sleman

Baca juga: BPK lakukan pemeriksaan kinerja pengelolaan sampah di Sleman

 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024