Fuzhou/Shenyang (ANTARA) - Topan Gaemi, topan ketiga tahun ini yang melanda China, telah menyebabkan banjir dan kerusakan di sejumlah daerah, termasuk Provinsi Fujian di China timur dan Provinsi Liaoning di China timur laut.

Topan tersebut berdampak kepada 766.900 penduduk di Provinsi Fujian, mengakibatkan kerugian ekonomi langsung yang melampaui 1,6 miliar yuan (1 yuan = Rp2.247). Situasi masih akan dinilai lebih lanjut, kata kantor pencegahan dan pengendalian banjir provinsi tersebut pada Senin (29/7), seraya menambahkan bahwa saat ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Hingga Minggu (28/7) pagi waktu setempat, Fujian telah mengevakuasi 312.700 warga dari area-area berbahaya dan mengerahkan 2.763 tim penyelamat yang melibatkan 69.400 orang dan 15.600 peralatan untuk melakukan penyelamatan darurat.

Topan Gaemi telah mengakibatkan hujan lebat di banyak tempat di Fujian, dengan 17 sungai mengalami banjir sejak Kamis (25/7) hingga Minggu. Semua gangguan jaringan listrik yang disebabkan oleh topan tersebut telah diatasi, dan jaringan telekomunikasi tetap stabil.

Topan Gaemi juga menyebabkan hujan lebat di Liaoning sehingga permukaan air di 17 sungai dan 60 lebih bendungan di seluruh provinsi itu meningkat. Hingga Senin pukul 07.00 waktu setempat, hampir 60.000 penduduk telah direlokasi ke tempat yang aman, menurut kantor pusat pengendalian banjir dan bantuan kekeringan provinsi setempat.

Pada Senin pagi waktu setempat, kantor pusat itu mengeluarkan peringatan oranye untuk Dandong, sebuah kota perbatasan yang terletak di tepi barat laut Sungai Yalu, dan menaikkan level tanggap darurat banjir ke Level II. Lebih dari 10.000 penduduk di Dandong telah direlokasi dengan aman.

Saat ini, 31 perusahaan peleburan logam dan 262 perusahaan pertambangan di seluruh provinsi tersebut menghentikan operasinya guna memitigasi risiko banjir, dengan hampir 6.000 karyawan dievakuasi.

Kantor pusat pengendalian banjir dan bantuan kekeringan provinsi setempat juga mengeluarkan peringatan banjir pada Senin pukul 08.00 dan memperkirakan adanya risiko banjir di kawasan perbukitan karena hujan. Masyarakat disarankan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024