ini menggunakan oli bekas sebagai bahan bakar yang mampu membakar sekitar 40 kilogram sampah basah dalam 60 menit dan 30 menit
Surabaya (ANTARA) - PT Pelindo Terminal Petikemas mendukung Universitas Nahdatul Ulama Surabaya (UNUSA) untuk menciptakan inovasi mesin pembakar sampah atau incinerator ramah lingkungan untuk Pondok Pesantren Bustanul Ulum Sumber Anom, Pamekasan, Madura.

Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra menjelaskan incinerator ini menggunakan oli bekas sebagai bahan bakar yang mampu membakar sekitar 40 kilogram sampah basah dalam 60 menit dan 30 menit untuk proses sampah kering.

“Kolaborasi ini tidak hanya fokus pada penyediaan fasilitas fisik tetapi juga memperhatikan aspek keberlanjutan khususnya kesejahteraan para santri dan lingkungan sekitar pondok pesantren,” katanya di Surabaya, Jawa Timur, Senin.

Baca juga: GoTo dan Universitas NU kerjasama kembangkan talenta digital

Widyaswendra menuturkan residu dari sampah organik nantinya dapat digunakan menjadi pupuk organik bagi tanaman sekitar pondok pesantren.

Ketua Center For Environmental Health of Pesantren (CEHP) UNUSA Achmad Syafiuddin menjelaskan keuntungan utama dari penggunaan Unusa Insinerator adalah dampak positifnya terhadap lingkungan.

Secara teknis, incinerator tersebut akan membakar sampah dalam tungku dan asapnya dialirkan menuju tabung khusus untuk disemprotkan ke bak penampung untuk difilter sehingga air dapat digunakan kembali untuk spray.

Melalui proses itu, pembakaran sampah pun tidak akan mengeluarkan asap sehingga membantu mengurangi polusi udara dan memberikan solusi pengelolaan limbah yang lebih bersih.

“Terlebih di sebelah terdapat lahan kosong tumpukan sampah. Kondisi ini tentu mempengaruhi kualitas hidup dan kesehatan para santri," ujar Achmad.

Baca juga: Wapres letakkan batu pertama pembangunan kampus NU di Maluku Utara
Baca juga: Mahasiswa Unuja Jatim jalani Program Santri Mengabdi di Malaysia

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024