Jakarta (ANTARA) - Perusahaan pengolahan nikel asal China, Zhejiang Huayou Cobalt, menjadi salah satu dari sejumlah investor asing yang memperoleh penghargaan "IDX Channel Anugerah ESG 2024", salah satu penghargaan khusus bagi perusahaan yang berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, sosial, dan tata kelola (environmental, social, and governance/ESG).
Program ESG Huayou bertajuk "Strategi ESG untuk membangun daya saing global" berhasil meraih penghargaan utama untuk sektor bahan baku bersama tiga perusahaan lainnya. Upacara penyerahan penghargaan berlangsung di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, pekan lalu.
Huayou, yang memiliki sejumlah proyek smelter nikel di provinsi Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara, menjadi satu-satunya investor asing asal China yang meraih penghargaan tersebut dari total 39 penerima lainnya yang didominasi perusahaan lokal.
"Kami memiliki filosofi dalam berbisnis: 'Di mana pun kami berinvestasi, kami harus berkontribusi pada pengembangan ekonomi dan sosial masyarakat sekitar', filosofi itu yang kami lanjutkan pada proyek kami di Indonesia," kata Deputy Director of External Affairs Huayou Indonesia Stevanus dalam keterangan resminya.
Serangkaian upaya dilakukan perusahaan tersebut dalam mendukung operasi pabrik yang rendah emisi dengan teknologi HPAL generasi ke-4, pemanfaatan kembali air hujan, limbah air dan energi uap dari pabrik asam untuk kebutuhan air dan listrik, serta penerapan desain integrasi pabrik hijau.
Dari aspek sosial, Huayou rutin menyalurkan bantuan sosial bagi masyarakat di sekitar area pabrik, termasuk menyalurkan beasiswa pendidikan kepada pelajar Indonesia.
Selain berkelanjutan dari aspek lingkungan dan sosial, Huayou memastikan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi seluruh karyawan. Perusahaan itu telah mengantongi sertifikasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) tingkat lanjut sesuai PP Nomor 50/2012 dengan predikat "Sangat Memuaskan".
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024