Jakarta (ANTARA) - Departemen Energi Digital Mineral dan Investasi (DEMI) Alumni Connect PPI Dunia bersama Komunitas Migas Indonesia (KMI) pada Sabtu (27/7) mengadakan webinar pengendalian perubahan iklim dengan menjaga keamanan energi dan mengoptimalkan potensi dalam negeri.

Ketua DEMI Muhammad Iksan Kiat dalam rilis PPP Dunia yang diterima Senin mengusulkan Indonesia untuk tidak masuk dalam permainan negara lain yang belum tentu cocok dengan keadaan dan kondisi nasional.

"Negeri ini punya potensi, konsentrasi dan cara dominasi sendiri. Seperti dalam balapan, kita punya jalur sendiri, punya momen sendiri untuk menjadi game changer, dan yang penting di akhir kita jadi juara, game owner," kata Iksan kepada wartawan.

"Program ini bertujuan untuk melakukan edukasi, mewadahi aspirasi, dan membuka ruang diskusi antar ahli dan pemangku kepentingan serta pihak-pihak terkait," lanjut Iksan.

Menurut Iksan webinar ini merupakan gerakan intelektual penta-helix dalam mengkonsolidasi berbagai peran guna mewujudkan kebijakan yang berdaya saing global dan ikut berperan dalam mencari solusi dalam menghadapi perubahan iklim.

Sementara itu, Ketua KMI Herry S. Putranto dalam sambutannya menekankan pentingnya membahas isu-isu energi global dan peran sektor energi dalam menjawab tantangan perubahan iklim.

Webinar volume pertama yang bertema "Diversifikasi Energi dan Konsep Energy Addition: Teknologi Clean Coal, Transgar Pipeline dan LNG, dan CCUS untuk Energy Mix yang Resilient, Reliable, dan Sustainable."

Webinar ini mengundang sejumlah pembicara terkemuka di bidang energi, diantaranya Direktur Utama ASEAN Center for Energy Nuki Agya, Perwakilan SPE dan Senior Profesional Saudi Aramco Ardian Nengkoda dan beberapa lainnya.

Departemen DEMI akan mengadakan webinar ini setiap bulan dengan topik-topik yang relevan dengan sektor digital, energi mineral dan investasi.

Baca juga: PPI Tiongkok dorong kesadaran pelajar untuk atasi perubahan iklim
Baca juga: Unja dan PPI Dunia kolaborasi perkuat jaringan internasional

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024