Pemberian bonus transisi dan memastikan besaran dan sasaran penerima PIP tepat
Jakarta (ANTARA) - Senior Advisor Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Vivi Alatas mengatakan ada sejumlah upaya dalam mengatasi permasalahan anak putus sekolah, seperti dengan memastikan besaran dan sasaran penerima Program Indonesia Pintar (PIP).
"Pemberian bonus transisi dan memastikan besaran dan sasaran penerima PIP tepat," kata Vivi Alatas dalam webinar di Jakarta, Senin.
Kemudian memadukan PIP dan Program Keluarga Harapan (PKH) dengan memastikan syaratnya terpenuhi dan menentukan penerimaan PIP/PKH di kelas terakhir jenjang pendidikan sebelumnya.
Baca juga: KPAI soroti jumlah anak putus sekolah masih tinggi
"Pada saat ijazah ada di tangan itu godaan yang paling besar untuk memilih anaknya diteruskan (sekolah) atau mencari pekerjaan," katanya.
Untuk itu, menurut dia, reformasi kebijakan untuk meningkatkan hasil pendidikan harus fokus pada akses dan kualitas pendidikan.
Vivi Alatas pun mendorong agar gaji guru diberikan berbasis kinerja.
"Menghubungkan gaji guru dengan kinerja untuk meningkatkan hasil belajar siswa," katanya.
Baca juga: KPAI: Dinas Pendidikan harus rangkul OPD atasi anak putus sekolah
Selain itu, lanjut dia, mengembangkan dan melaksanakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dengan alokasi dasar, alokasi kinerja untuk daerah tertinggal, digunakan untuk membayar dukungan teknis untuk rencana peningkatan pendidikan.
Lalu juga dengan memadukan pendekatan teknologi dengan offline dalam pembelajaran siswa.
"Pendekatan yang adaptif, microlearning, project based learning, dan fokus pada fundamental skill, bukan sekedar study to the test," kata Vivi Alatas.
Baca juga: TNP2K tekankan pentingnya anak peroleh pendidikan usia dini
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024