Pertumbuhan tinggi ini ditopang oleh kolaborasi dengan berbagai mitra strategis yang dilakukan dengan prinsip kehati-hatian.
Jakarta (ANTARA) - PT Super Bank Indonesia atau Superbank mencatat penyaluran kredit tumbuh sebesar 195 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp3,74 triliun hingga akhir Juni 2024 atau akhir kuartal kedua tahun ini.

Sejalan dengan pertumbuhan kredit, Superbank membukukan total aset sebesar Rp6,74 triliun hingga akhir Juni 2024 atau meningkat 63 persen YoY.

“Pertumbuhan tinggi ini ditopang oleh kolaborasi dengan berbagai mitra strategis yang dilakukan dengan prinsip kehati-hatian,” kata Manajemen Superbank dalam keterangan tertulisnya saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Senin.

Dalam hal kredit, menurut manajemen, Superbank juga telah menawarkan produk Pinjaman Atur Sendiri (PAS) kepada pengguna Grab terpilih secara bertahap.

PAS merupakan pinjaman digital tanpa agunan yang mudah diajukan dalam hitungan menit, dengan limit kredit dan tenor yang fleksibel serta informasi bunga dan biaya yang transparan bagi nasabah.

Hingga akhir kuartal II 2024, rasio non-performing loan (NPL) gross Superbank tercatat di level 4,31 persen atau meningkat dari sebelumnya 3,65 persen di akhir kuartal II-2023. Sedangkan NPL net turun dari 0,58 di akhir kuartal II-2024 menjadi 0,43 persen di akhir kuartal II-2024.

Dari sisi pendanaan, Superbank mencatatkan pertumbuhan total dana pihak ketiga (DPK) sebesar 71 persen YoY menjadi Rp993,98 miliar pada akhir Juni 2024. Menurut manajemen, pertumbuhan DPK serta jumlah nasabah berkat sinergi baru dengan ekosistem Grab.

Peningkatan DPK, catat manajemen, terutama didorong oleh pertumbuhan dana murah (current account and savings account/CASA) sebesar 264 persen dari Rp180,91 miliar pada Juni 2023 menjadi Rp659,08 miliar pada akhir Juni 2024.

Dalam laporan keuangannya, Superbank membukukan kerugian sebesar Rp188,46 miliar pada semester kedua tahun ini atau meningkat 66,89 persen YoY dari sebelumnya Rp112,92 miliar pada periode yang sama di tahun 2023.

Meski mengalami kerugian, pada akhir Juni 2024, Superbank mencatatkan peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar Rp246,63 miliar atau tumbuh sebesar 86 persen YoY.

Sejalan dengan pertumbuhan NII, rasio net interest margin (NIM) Superbank juga meningkat sebesar 8,14 persen pada kuartal II 2024, dibandingkan 7,08 persen pada kuartal II-2023.

Manajemen menyampaikan, peningkatan NIM ini sejalan dengan transformasi layanan digital Superbank. Beban operasional Superbank juga meningkat seiring dengan pengembangan aplikasi perbankan yang terus dilakukan guna meningkatkan skala bisnis bank.

Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Superbank tercatat sebesar 168,07 per Juni 2024, turun dari 174,15 persen di Juni 2023. Sedangkan rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio/CIR) tercatat sebesar 149,86 persen per Juni 2024, turun dari 157,72 persen di Juni 2023.

Superbank telah menerima tambahan investasi sebesar Rp1,2 triliun dari pemegang sahamnya, antara lain Grab, Singtel, dan KakaoBank. Penambahan investasi ini, menurut manajemen, akan digunakan untuk memperkuat layanan aplikasi perbankan serta mengembangkan kegiatan bisnis dan operasional perbankan lainnya.

Manajemen menyampaikan bahwa dukungan dari pemegang saham ini membuat Superbank memiliki rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang kuat, yakni 173 persen pada akhir Juni 2024.

Hal itu, kata manajemen, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan Superbank untuk terus mendukung ekspansi bisnis ke depan. Hingga akhir Juni 2024, Superbank juga mencatatkan pertumbuhan total ekuitas sebesar 57 persen YoY menjadi sebesar Rp5,41 triliun.

“Superbank berkomitmen untuk terus memberikan pengalaman perbankan yang lebih inklusif dan relevan bagi nasabah, memungkinkan mereka mengelola keuangan dengan lebih baik melalui layanan finansial yang mudah diakses oleh semua orang dengan tetap memprioritaskan keamanan dan perlindungan data nasabah,” kata manajemen.
Baca juga: Superbank pastikan kehadirannya di aplikasi Grab tak saingi OVO
Baca juga: Superbank dapat tambahan investasi Rp1,2 triliun dari pemegang saham


Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024