Kolombo (ANTARA) - Dibandingkan dua tahun terakhir, Sri Lanka memperkirakan akan terjadi peningkatan signifikan dalam hal jumlah kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara (wisman) pada tahun ini ke destinasi-destinasi yang dikelola oleh Departemen Konservasi Hutan Sri Lanka, demikian disampaikan oleh seorang menteri Sri Lanka pada Minggu (28/7).

Berbicara dalam konferensi pers di Pusat Media Kepresidenan Sri Lanka, Menteri Konservasi Sumber Daya Hutan, Satwa Liar, dan Irigasi Sri Lanka Pavithra Wanniarachchi menyebutkan bahwa sekitar 289.405 wisatawan mengunjungi destinasi-destinasi tersebut pada 2022, dan jumlahnya meningkat menjadi 444.053 wisatawan pada 2023.

Sebanyak 364.521 wisatawan telah mengunjungi destinasi-destinasi tersebut dalam enam bulan pertama 2024 saja, tutur Wanniarachchi.

Dia melanjutkan bahwa pada 2022, sekitar 19,8 persen pengunjung di destinasi-destinasi tersebut merupakan wisman, dan sejauh tahun ini, angka tersebut meningkat menjadi 40 persen, tutur Wanniarachchi.

Foto yang diambil pada 19 Juli 2024 menunjukkan sebuah gereja di Galle, Sri Lanka. (Xinhua/Chen Dongshu)

Wanniarachchi mengungkapkan bahwa fasilitas sanitasi khusus didirikan untuk para pemegang paspor asing di beberapa destinasi wisata populer.

Selain itu, sistem reservasi tiket secara online kini tersedia untuk taman nasional Yala, Udawalawe, Horton Plains, Kaudulla, Minneriya, dan Wilpattu, imbuhnya.

Hingga pertengahan Juli tahun ini, sekitar 1,1 juta wisman mengunjungi Sri Lanka. Negara itu akan membukukan jumlah kedatangan wisman per tahun tertinggi pada 2024 apabila tren saat ini terus berlanjut, sebut seorang pejabat baru-baru ini.

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024