Jakarta (ANTARA) - Masyaallah atau Masya Allah adalah ungkapan yang sudah tidak asing bagi umat muslim. Kita sering kali mendengar ungkapan ini dalam berbagai kesempatan.

Namun, apakah Anda tahu apa makna sebenarnya dari ungkapan tersebut dan apa saja keutamaan dari mengungkapkan kata Masyaallah?

Kata Masyaallah artinya adalah sesuatu yang adanya karena dikehendaki oleh Allah. Kata ini diucapkan ketika seseorang melihat sesuatu yang menakjubkan dan mengakui bahwa semua yang menakjubkan itu ada semata-mata karena kehendak Allah SWT, misalnya ketika seseorang memasuki kebunnya dan melihat tumbuh-tumbuhan yang menghijau serta aneka buah segar, lalu mengapa tidak mengucap masyaallah?

Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Kahfi ayat 39:

وَلَوۡلَاۤ اِذۡ دَخَلۡتَ جَنَّتَكَ قُلۡتَ مَا شَآءَ اللّٰهُ ۙ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ‌ ۚ


Artinya:
Dan mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan 'Masyaallah, la quwwata illa billah' (Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud), tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah. (QS Al-Kahfi : 39)


Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin menjelaskan di dalam kitab Tafsir Al Quranul Karim Surat Al Kahfi, bahwa kalimat “Masya Allah” (ما شاء الله) bisa diartikan dengan dua makna. Hal tersebut dikarenakan kalimat “maa syaa Allah” (ما شاء الله) dapat dijelaskna dalam dua cara:
  • Penjelasan yang pertama dari “Masya Allah” (ما شاء الله) adalah dengan menjadikan kata “maa” (ما) sebagai isim maushul (kata sambung) dan kata tersebut berstatus sebagai khabar (predikat). Mubtada’ (subjek) dari kalimat tersebut adalah mubtada’ yang disembunyikan, yaitu “hadzaa” (هذا). Dengan demikian, bentuk seutuhnya dari kalimat “maa syaa Allah” adalah :
هذا ما شاء الله

/hadzaa maa syaa Allah/

Artinya dalam bahasa Indonesia adalah: “inilah yang dikehendaki oleh Allah”.
  • Adapun penjelasan yang kedua, kata “maa” (ما) pada “maa syaa Allah” merupakan maa syarthiyyah (kata benda yang mengindikasikan sebab) dan frase “syaa Allah” (شاء الله) berstatus sebagai fi’il syarath (kata kerja yang mengindikasikan sebab). Sedangkan jawab syarath (kata benda yang mengindikasikan akibat dari sebab) dari kalimat tersebut tersembunyi, yaitu “kaana” (كان) . Dengan demikian, bentuk seutuhnya dari kalimat “maa syaa Allah” adalah:
ما شاء الله كان

/maa syaa Allahu kaana/

Artinya dalam bahasa Indonesia adalah: “apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi”.

Jika disimpulkan secara singkat kata Maa syaa Allah bisa diterjemahkan dengan dua terjemahan yaitu, “inilah yang dikehendaki oleh Allah” atau “apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi”.

Baca juga: Bacaan doa ketika melihat Ka'bah sesuai sunnah Rasulullah SAW

Baca juga: Bacaan doa shalat istikharah lengkap dengan artinya

Baca juga: Doa masuk dan keluar rumah

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024