... ASEAN memerlukan jenis pesawat berbadan sedang... "
Jakarta (ANTARA News) - Salah satu upaya penetrasi pasar ASEAN yang akan semakin ketat, maskapai penerbangan nasional akan memerlukan lebih banyak pesawat terbang berbadan sedang yang dapat lepas landas dan mendarat di bandar udara kecil.
"Ekspansi bisnis ke ASEAN memerlukan jenis pesawat berbadan sedang untuk bisa mendarat di bandara yang lebih kecil dengan jalur lepas landas landas di landas pacu pendek," kata Ketua Asosiasi Penerbangan Nasional Indonesia (INACA), Arif Wibowo, di Jakarta, Rabu.
INACA menggagas konferensi internasional para pemangku kepentingan industri penerbangan dunia, bertajuk Indonesia's 1st Aircraft & Engine Leasing Summit, pada 5-6 Maret. Pada forum ini bertemu sekitar 200 petinggi institusi pembiayaan pesawat, asuransi penerbangan, teknologi, dan pabrikan pesawat terbang.
Forum kali ini, kata da, penting tidak saja bagi INACA, tetapi juga bagi industri terkait lain untuk bisa membantu maskapai penerbangan di ASEAN dan Indonesia memperoleh pesawat yang tepat dan pembiayaan yang tepat juga.
Indonesia sebetulnya memiliki pesawat terbang yang pas untuk keperluan penerbangan komuter, yaitu CN-235 dan N-250 berteknologi fly-by-wire pertama di dunia di kelasnya, yang sebetulnya sudah dekat ke tahap pembuatan.
Keduanya buatan PT Dirgantara Indonesia, dengan harga bersaing demikian juga biaya perawatan dan biaya operasi, dan kehandalan operasionalisasinya.
INACA dengan 32 anggota --14 maskapai penerbangan berjadual dan 18 tidak berjadual, katanya, mendorong agar tercipta sinergi positif dari pertemuan kali ini sehingga dapat terbangun kerjasama, saling belajar, dan membuka peluang bisnis pada masa depan.
Jumlah pesawat terbang penerbangan berjadwal di Indonesia pada 2012 mencapai 442 unit (dari 121 penerbangan berjadwal) dan diperkirakan pada 2015 menjadi 580 unit, dan 973 unit 2020. Sedangkan dari 135 penerbangan tidak berjadwal tercatat sebanyak 258 unit dan akan bertambah menjadi 421 unit pada 2020.
Saat ini, 200.000 orang bepergian memakai pesawat terbang saban hari di seluruh Indonesia, setara dengan 70 juta orang setahun.
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014