Menurut pejabat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah, Withono, di Semarang, Rabu, ada lima kawasan yang menjadi prioritas untuk pengembangan kawasan tersebut, yakni Jateng lintas timur laut meliputi Blora, Grobogan, Pati, Rembang, dan Jepara, Jateng lintas barat daya meliputi Kebumen, Purbalingga, Banyumas, dan Banjarnegara.
Kawasan lain, yaitu Jateng lintas tengah meliputi Magelang dan Temanggung, Jateng lintas Tenggara meliputi Wonogiri, Boyolali, Sragen, Klaten, Karanganyar, dan Sukoharjo, serta Jateng lintas barat laut di antaranya Brebes dan Kabupaten Tegal.
Beberapa langkah yang dilakukan oleh pemerintah provinsi di antaranya penyediaan bakalan daging sapi lokal, peningkatan produktivitas dan reproduktivitas sapi lokal, pencegahan penyembelihan sapi betina produktif, penyediaan bibit sapi, dan pengaturan stok sapi dalam negeri.
"Sejauh ini, semua langkah sudah kami lakukan, bahkan kami juga melakukan inseminasi buatan untuk pembibitan sapi, selain itu, kami juga bekerja sama dengan Dinas Pertanian terkait ketersediaan pakan ternak," paparnya.
Khusus untuk sapi bunting, pihaknya menyediakan dana insentif bagi setiap pemilik sapi bunting, untuk perawatannya masing-masing diberikan insentif sebesar Rp500 ribu per ekor.
Dia mengatakan ada 18 kelompok untuk penguatan sapi dan kerbau betina bunting, sedangkan untuk pengembangan sapi potong ada 15 kelompok, dan pengembangan budidaya sapi perah delapan kelompok.
Selain itu, lanjutnya, ada pula pengembangan budidaya sapi potong empat kelompok, pengembangan integrasi ternak dengan pertanian 14 kelompok, serta bantuan pakan sapi perah untuk 50 kelompok.
Dia mengatakan dari kebutuhan daging sapi nasional sebesar 508 ribu ton untuk satu tahun, 12 persennya atau setara dengan 60,8 ribu ton berhasil dipenuhi oleh Jawa Tengah untuk tujuan pengiriman ke Jawa Barat dan DKI Jakarta.
"Dengan kontribusi tersebut, Jawa Tengah sudah memenuhi target dari pemerintah pusat, untuk itu pada tahun ini harapan kami jumlah tersebut bisa dipertahankan atau bahkan bisa lebih baik lagi," tukasnya.
(KR-AWA/M028)
Pewarta: Aris W Widiastuti
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014