Ini sebuah upaya penting dan memiliki nilai investasi (konservasi) yang besar
Padang (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan (KLHK) menjelaskan Sumatra Wide Tiger Survey yang dilaksanakan sejak 2019 dan ditargetkan rampung pada 2024 memiliki peranan penting serta membantu pemerintah dalam mengambil tindakan konservasi harimau Sumatra.

"Ini sebuah upaya penting dan memiliki nilai investasi (konservasi) yang besar," kata Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik KLHK RI Nunu Anugrah pada webinar bertajuk "Cerita para penyelamat harimau" dalam rangkaian peringatan Global Tiger Day 2024 di Padang, Senin.

Menurut Nunu, survei tersebut nantinya berguna bagi pengumpulan data seri populasi atau habitat harimau Sumatra. Termasuk juga penentuan sikap bagi pemangku kebijakan terkait dengan konservasi spesies harimau Sumatra ke depannya.

Dengan memanfaatkan data Sumatra Wide Tiger Survey maka pemerintah dapat mengambil kebijakan yang komprehensif dan holistik. Program yang dijalankan KLHK bersama mitra kerja itu juga fokus pada genetik melalui pengelolaan metapopulasi (keanekaragaman genetik).

Baca juga: KLHK: Global Tiger Day momentum jaga spesies harimau Sumatra
Baca juga: Seekor harimau Sumatra mati terjerat di Sungai Pua Kabupaten Agam


"Jadi, kita harus bisa bersinergi dan membangun pola integrasi yang baik dalam upaya konservasi harimau Sumatra jangka panjang," katanya.

Pada kesempatan itu, sambung dia, webinar bertajuk "Cerita para penyelamat harimau" merupakan bagian dari diseminasi oleh KLHK khususnya BKSDA Provinsi Sumatera Barat terkait penyadaran pentingnya menjaga populasi harimau Sumatra yang terus berkurang.

"Semoga peringatan Global Tiger Day tidak hanya sebatas peringatan namun menumbuhkan optimisme dalam merawat, melindungi dan melestarikan harimau Sumatra," harap dia.

Sementara itu, Founder Yayasan Jejak Harimau Sumatera Andri Mardiansyah menyoroti populasi harimau Sumatra yang semakin terancam. Pada 16 Mei 2023 seekor harimau ditemukan mati akibat terlilit jerat babi di area perkebunan warga di Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman.

Berdasarkan hasil nekropsi terjadi pendarahan di beberapa organ satwa itu di antaranya rongga dada, paru-paru dan pendarahan pada leher. Teranyar hal serupa juga menimpa seekor harimau betina yang diperkirakan berusia dua tahun di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam.

Harimau yang dilindungi undang-undang itu meregang nyawa karena saluran pernapasannya (trakea) pecah sehingga mengalami gagal napas akibat jerat babi melilit batang leher.

"Ancaman nyata yang dihadapi harimau Sumatera seperti perburuan liar, deforestasi, alih fungsi lahan dan lainnya yang dapat berujung pada hilangnya habitat alami menjadi pekerjaan bersama," kata Cepot sapaan akrabnya.

Baca juga: Menteri LHK sebut ada lebih seribu ekor harimau sumatra di Sumatera
Baca juga: BKSDA berhasil selamatkan 21 ekor Harimau Sumatra sepanjang 2024

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024