17 Agustus sebagai "Lebaran" asli Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus merupakan momen bersejarah yang selalu dinantikan oleh seluruh rakyat Indonesia. Tahun 2024 ini, masyarakat kembali merayakan HUT RI ke-79 dengan semangat dan antusiasme yang tinggi

Rakyat Indonesia dari berbagai daerah dan golongan ikut merayakan dengan suka cita dengan beragam cara, mulai dari upacara, syukuran, hingga perlombaan yang diadakan untuk mempererat kebersamaan dan melestarikan budaya.

Perlombaan dalam peringatan Hari Kemerdekaan ini tidak semata-mata perlombaan biasa, terdapat nilai-nilai perjuangan yang terkandung di dalamnya.

Perlombaan juga dijadikan sarana untuk mengingat perjuangan pahlawan masa lalu dan juga menjaga semangat juang bangsa Indonesia. Dalam rangkaian acara 17 Agustus biasanya juga diiringi dengan lagu-lagu nasional atau lagu yang bernuansa perjuangan, hal ini ditujukan untuk menambah semangat cinta tanah air dan semangat juang masyarakat.

Bisa dibilang, bangsa Indonesia sangat kental akan tradisi dan perayaan, baik yang bersifat lokal di suatu daerah maupun yang berlangsung karena peristiwa nasional, bahkan peristiwa dunia yang tentunya telah dialkurturasi dengan budaya lokal.

Sebagai contoh, perayaan yang bersifat lokal bisa Anda jumpai di Pulau Bali, khususnya terkait dengan prosesi keagamaan. Begitu juga di Pulau Jawa yang biasanya terkait dengan kelahiran anggota keluarga atau hari-hari besar agama, seperti saat umat Islam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: 10 ide kreatif lomba unik 17 Agustusan

Baca juga: Twibbon 17 Agustus beserta link dan cara pakainya


Tradisi nilai-nilai bangsa

Dalam konteks perayaan Nasional, perayaan yang diadakan tanpa adanya sekat-sekat sosial maupun keagamaan adalah perayaan Hari Kemerdekaan RI yang juga dikenal dengan perayaan 17 Agustus.

Sejak memasuki awal Bulan Agustus, masyarakat Indonesia sudah menyambut dengan antusias dengan menghias lingkungannya masing-masing, dominasi warna merah putih sebagai representasi bendera bangsa ada dimana-mana. Setiap rumah juga mengibarkan bendera merah putih sebagai penghormatan kepada para pejuang dalam mengusir penjajah.

Bahkan, mantan pejuang bangsa dalam era penjajahan dulu kerap menyebut 17 Agustus sebagai "Lebaran" asli Indonesia.

Secara umum, tradisi perayaan ini tidak terlepas dari nilai-nilai bangsa Indonesia. Hampir semua yang menjadi kebiasaan masyarakat, memiliki nilai-nilai luhur yang terselip di dalamnya.

Oleh karena itu lomba-lomba saat 17 Agustus juga pasti mengandung makna yang hendak ditanamkan oleh para terdahulu atau bahkan leluhur kepada generasi di era modern ini. Makna-makna itu menjadi modal untuk diaktualisasikan dalam konteks saat ini.

Dikemas dalam bentuk permainan, bahkan dilombakan, menunjukkan kecerdasan para leluhur Nusantara dalam pola penanaman nilai-nilai tertentu kepada anak cucunya, sehingga generasi muda tidak merasa dipaksa mengerjakan, bahkan dilakukan dengan penuh suka cita.

Nilai umum lainnya dalam lomba-lomba 17-an itu adalah memupuk kebersamaan dan budaya kerja sama yang menjadi fondasi utama bangsa ini saat dulu berjuang mengusir penjajah. Lomba-lomba seperti panjat pinang, tarik tambang, hingga makan kerupuk tanpa menggunakan tangan adalah sederet lomba yang mengandung nilai semangat juang, kerja sama dan kekompakan, hingga keuletan dalam meraih tujuan.

Oleh karena itu, pentingnya menjaga tradisi dalam merayakan Hari Kemerdekaan ini harus selalu ditanamkan ke generasi sekarang dan seterusnya. Supaya bangsa Indonesia tidak pernah lupa dengan identitas bangsanya dan terus memiliki nilai-nilai persatuan demi menjaga kesatuan Ibu Pertiwi.

Baca juga: OIKN: Proyek IKN bukan semata hanya untuk kejar target 17 Agustus

Baca juga: Susunan upacara 17 Agustus menurut pedoman Kemendikbud

Baca juga: Tumpeng 17 Agustusan, simak resep dan cara buatnya


 

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024