Data inklusif bukanlah merupakan kemewahan, namun merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh negara
Serang (ANTARA) - Dana Penduduk Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Population Fund (UNFPA) menekankan urgensi data inklusif untuk mengatasi berbagai masalah kependudukan dunia.

"Data penting bagi para gubernur maupun BKKBN dalam merencanakan program," kata Representatif UNFPA untuk Indonesia Hassan Mohtashami dalam Peringatan Hari Kependudukan Dunia di Serang, Senin.
 
Hassan menekankan perlunya data inklusif kependudukan yang akurat, solid, dan dapat diandalkan guna mengatasi berbagai permasalahan kependudukan.
 
Ia menyebut data inklusif bukanlah merupakan kemewahan, namun merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh negara.
 
"Bahkan data inklusif merupakan investasi yang baik. Laporan kami mengungkapkan investasi sebanyak 1 Dolar AS untuk data, sama dengan anda akan menghemat sebanyak 34 Dolar AS," paparnya.
 
"Jadi ini baik, karena tidak hanya menghemat anggaran, namun juga waktu, tenaga, pikiran, dan kepakaran. Gunakan data dengan baik, maka akan ada keuntungan yang sangat signifikan," lanjutnya.
 
Senada dengan Hassan, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Hasto Wardoyo mengatakan integrasi data untuk menciptakan data inklusif harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
 
Dalam kesempatan yang sama, Hasto memaparkan BKKBN memiliki Sistem Informasi Keluarga (Siga) sebagai upaya pemerintah dalam menciptakan data kependudukan yang inklusif, guna menangani berbagai permasalahan kependudukan di Indonesia.
 
"Dari data inilah kita bisa melayani masalah ibu hamil, masalah balita, masalah persalinan, kemudian juga masalah pelayanan kontrasepsi dan juga pelayanan-pelayanan yang lainnya yang bisa diberikan," paparnya.
 
Melalui data inklusif, ungkap Hasto, bonus demografi di Indonesia bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, karena kebijakan yang diimplementasikan dapat disesuaikan dengam kebutuhan masing-masing daerah dengan masing-masing demografinya.

Baca juga: BKKBN: Data kependudukan inklusif tentukan intervensi tepat sasaran
Baca juga: UNFPA tekankan kehamilan harus berdasarkan pilihan bukan kebetulan
Baca juga: UNFPA paparkan tiga hal kunci turunkan angka kematian ibu di Indonesia

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024