Utamakan partisipasi masyarakat, khususnya dalam penataan IKN ini
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa partisipasi masyarakat sekitar harus diutamakan dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).  

"Utamakan partisipasi masyarakat, khususnya dalam penataan IKN ini. Jangan sampai masyarakat merasa terpinggirkan, tergusur ataupun bahkan digusur," ucap Pelaksana Tugas (Plt). Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono usai menghadiri rapat internal bersama Presiden Jokowi di Istana Garuda IKN, Senin.  

Ia mengatakan di dalam struktur organisasi OIKN terdapat kedeputian yang nantinya memastikan adanya pelibatan masyarakat dalam penataan kawasan IKN.

"Kemudian kami ada deputi kemasyarakatan itu nanti dalam rangka menata kawasan di sekitar IKN ini utamakan partisipasi masyarakat," ujar Basuki yang juga menjabat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu.  

Lebih lanjut, Basuki mengatakan bahwa luas kawasan IKN sekitar 256.000 hektare.

"Kita punya 256.000 hektare, jadi jangan sampai masyarakat merasa tergusur tetapi kalau memang harus direlokasi dicarikan tempat yang lebih baik," ucap Basuki.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan proses pembangunan di IKN telah berdampak pada pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar.

"Coba dicek di BI (Bank Indonesia) Kalimantan Timur, pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama berapa persen, kuartal kedua berapa persen. Artinya pembangunan sudah berdampak kepada wilayah sekitar. Terakhir setahu saya di atas 7 persen," kata Jokowi kepada wartawan di Istana Presiden IKN, Kalimantan Timur, Senin.

Dia mengatakan IKN memang masih dalam proses pengerjaan.

Presiden Widodo menyebut pembangunan di IKN merupakan pekerjaan besar yang dilakukan sesuai dengan perencanaan yang ada, tanpa terburu-buru.  

Baca juga: Presiden sebut kontur jalan IKN disukai arsitek
Baca juga: Presiden perlihatkan ruang konferensi-balkon di Kantor Presiden IKN
Baca juga: Jokowi beri nama Istana Presiden di IKN sebagai Istana Garuda

Pewarta: Benardy Ferdiansyah, Andi Firdaus
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024