Pekanbaru (ANTARA News) - Pembuat mobil nasional Malaysia, Proton Holdings Bhd, akan mengintensifkan upaya untuk menembus lebih jauh pasar Indonesia, menyusul kesepakatan untuk mengekspor 3.000 Wira untuk dipakai sebagai taksi bandara di sini. Pengiriman pertama sekitar 26 taksi Proton Wira diserahkan kepada Mayor Azhar Aditama, Kepala Taksi Puskopau, koperasi Angkatan Udara Indonesia yang mengoperasikan layanan taksi bandara Pekan Baru, di sini Selasa. Mobil-mobil tersebut diserahkan di kantor Gubernur Provinsi Riau, Rusli Zainal, yang juga hadir dalam resepsi tersebut, termasuk Ahmad Tafli Datuk Mohad Talha, Kepala Dividi Ekspor Proton. Pelaksanaan itu, yang merupakan bagian dari upaya penggantian Taksi Puskopau, melibatkan pembelian hingga sekitar 52 unit. Taksi tersebut akan melayani Bandara Sultan Syarif Qasim II menuju pangkalan taksi. Sebagai ibukota Riau, Pekan Baru memiliki populasi ekspatriat besar yang bekerja di perminyakan dan layanan pendukung. Dwi Sasetia, Direktur PT Proton Edar Indonesia, mengatakan pengiriman awal tersebut merupakan bagian dari langkah ekspor baru sekitar 3.000 taksi Wira yang direncanakan untuk Indonesia. "Pengiriman 26 unit sisanya ke Puskopau akan diserahkan sebelum akhir September. "Sisanya akan dikirimkan secara bertahap ke kota-kota lain di Indonesia sebelum awal 2007," ia mengatakan kepada para wartawan Malaysia, di sini Selasa. Dwi mengatakan perusahaan taksi Indonesia bisa menggunakan Proton Wira 1.5L MT untuk tempat-tempat dimana lalu lintas padat dan juga untuk jarak jauh karena mobil tersebut irit dan awet. Ia mengatakan timingnya bagus dengan alasan penurunan penjualan kendaraan bermotor pribadi yang disebabkan terutama oleh kenaikan harga bensin belakangan dan lebih banyak orang menggunakan transportasi umum sehingga mereka menunda pembelian mobil. "Ini juga masa dimana perusahaan sedang mengganti taksi lama dan memperluas armada mereka untuk memenuhi peningkatan pemakaian transportasi umum," kata Dwi, seperti dikutip Bernama. Harga bensin naik 87,5 persen sementara bahan bakar diesel naik 104 persen pada Oktober 2005. Proton bukanlah baru bagi Indonesia. Perusahaan itu pertama memperkenalkan model Saganya ke pasar Indonesia pada 1990. Perusahaan itu mempunyai pabrik di Cikarang Industrial Park, 50km timur Jakarta, dengan kapasitas produksi 50.000 mobil per tahun. (*)
Copyright © ANTARA 2006