Tugas Basarnas adalah berat, penuh risiko, perlu keberanian dan keterampilan yang tinggi..."

Merak, Cilegon (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan petugas Badan SAR Nasional (Basarnas) dan komunitas pencari dan penyelamat (search and rescue/SAR) harus terus meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan karena Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi terjadinya bencana alam tinggi.

"Negeri kita indonesia kaya dengan sumber daya alam namun juga rawan bencana, karena itu kita harus siap, harus mampu hidup di negeri yang dikaruniai sumber daya alam tetapi di sisi lain, secara letak geografis rawan bencana," kata Presiden saat menjadi Inspektur Apel Kesiapsiagaan SAR di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Rabu.

Presiden mengatakan, dengan tugas SAR yang berat maka setiap anggota Basarnas dan Komunitas SAR dituntut memiliki kesiapan fisik dan sarana serta mental yang baik.

"Tugas Basarnas adalah berat, penuh risiko, perlu keberanian dan keterampilan yang tinggi, semua harus bangga menjadi anggota Basarnas dan komunitas rescuer, tidak semua mampu mengemban tugas SAR," kata Presiden.

Dalam kesempatan itu Presiden juga meresmikan dua kapal baru milik Basarnas.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan menghadiri peringatan hari jadi Badan SAR Nasional ke-42 yang dilangsungkan di Dermaga Pelabuhan Indonesia II.

Badan SAR Nasional didirikan pada 28 Februari 1972 dan memiliki 33 kantor SAR di Provinsi, serta didukung oleh sejumlah potensi SAR.

Bersamaan dengan peringatan ulang tahun SAR, diresmikan juga dua kapal baru milik Basarnas jenis Catamaran yang memiliki panjang 59 meter, masing-masing KN Pacitan dan KB Purworejo.

Catamaran merupakan jenis kapal cepat yang memiliki kecepatan maksimal 29 knot, selain mempunyai stabilitas tinggi, mampu beroperasi di cuaca buruk dan memiliki landasan helikopter.

Apel kesiapsiagaan ini juga didukung simulasi peragaan tim dari Basarnas dan potensi SAR dengan peralatan dua unit pesawat CASA, dua unit helikopter Dauphin, dua unit helikopter BO-105, dua unit Rescue Boat Catamaran, dua unit Hovercraft, dan satu unit rescue boat.

Selain itu, dua unit RIB, sembilan unit Rubber Boat, lima unit paramotor, dua unit ambulance, dua unit amphibious boat, satu unit multi-purpose Vehicle, satu unit Hagglund, enam unit truk pengangkut personil, 20 motor trail, mobil derek, rescue car, rescue carrier, communication mobile, rescue truk dan mobil ground to air.

Selain dihadiri Presiden juga dihadiri oleh menteri, kepala daerah dan sejumlah pejabat lainnya. (*)

Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014