Ilham dalam diskusi “Persiapan dan Kesiapan Daerah di Jawa Barat Dalam Menghadapi Program Aglomerasi” di Universitas Nusa Bangsa Kota Bogor, Minggu, mengatakan, banyak hal yang bisa diselesaikan dengan kolaborasi antara pemerintah dan industri. Seperti ekonomi, pendidikan, dan sampah.
Baca juga: RK usai wacana Kaesang-Jusuf Hamka: Jabar mudah, Jakarta tidak masalah
Ia menyampaikan, daerah aglomerasi Jabodetabek selalu mengalami pertambahan jumlah penduduk. Namun tidak seiring dengan ketersediaan lapangan pekerjaannya.
“Tapi sayangnya ekonomi tidak bisa menyediakan lapangan pekerjaan dengan jumlah yang diperlukan, sehingga ada daerah yang sangat miskin tertinggal, tapi ada juga yang berkembang,” ujarnya.
Baca juga: Jabar antisipasi potensi bencana-masalah kesehatan saat Pemilu 2024
Selain itu, lanjut dia, lama sekolah masyarakat hanya berada di angka tujuh tahun. Bahkan trennya menurun berkaitan dengan masalah daya ekonomi.
Menurutnya, untuk mendorong ekonomi di daerah-daerah Jawa Barat maju, salah salah satu hal yang perlu dilakukan ialah dengan meningkatkan mutu pendidikannya.
“Makanya ini kenyataan yang kita hadapi. Jawa Barat adalah pusat ekonomi Indonesia, jadi lebih banyak warga datang ke sini dari segala penjuru Nusantara,” ucapnya.
Baca juga: Pengamat: Ketokohan Susi Pudjiastuti di Pangandaran dongkrak suara
Lebih lanjut, putra Presiden ke-3 RI BJ Habibie ini mengatakan, permasalahan lingkungan hidup terutama sampah, juga menjadi sorotan di daerah-daerah ini.
Ia menilai, permasalahan sampah bisa ditanggulangi dengan cara kolaborasi antarwarga. Misalnya dengan melakukan daur ulang pada sampah-sampah tertentu.
“Itu bisa dilakukan secara kolaboratif di antara masyarakat. Itu contoh-contoh masalah yang kita hadapi dan diselesaikan,” kata Ilham. (KR-SBN)
Baca juga: Sekjen PAN sebut KIM berupaya satu suara untuk Jakarta dan Jabar
Baca juga: Ridwan Kamil: Belum ada keputusan maju di Pilkada Jabar atau DKI
Pewarta: Shabrina Zakaria
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2024
