New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street melesat lebih tinggi pada Selasa, di tengah berkurangnya ketegangan di Ukraina setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ia akan mengirim pasukan ke Ukraina hanya sebagai "pilihan terakhir".

Dalam 30 menit pertama perdagangan, Dow Jones Industrial Average melompat 189,62 poin (1,17 persen) menjadi 16.357,65, lapor AFP.

Indeks berbasis luas S&P 500 melonjak 22,64 poin (1,23 persen) menjadi 1.868,37, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik naik 66,13 poin (1,55 persen) menjadi 4.343,43.

"Rebound" yang kuat menghapus kerugian tajam pada Senin ketika Wall Street terpukul oleh meningkatnya kecemasan global mengenai Ukraina yang merusak selera terhadap saham dan investasi berisiko lainnya.

Tetapi sementara Putin memiliki hak untuk mengirim pasukannya ke Ukraina, ia mengatakan bahwa "sejauh ini tidak ada keharusan seperti itu" dan bahwa langkah tersebut hanya akan menjadi pilihan terakhir.

"Kami tidak yakin bagaimana seseorang mengatakan huh dalam bahasa Rusia, namun itu adalah seruan kolektif pada saat ini," kata analis Briefing.com Patrick OHare.

"Pasar saham AS, oleh karena itu, bebas kembali ke kegiatan normalnya mengejar rekor tertinggi baru, aman dalam pemikiran bahwa skenario kasus terburuk tampaknya telah dihindari."

Pengecer elektronik konsumen yang sedang kesulitan RadioShack mengumumkan bahwa pihaknya akan menutup 1.100 toko, sekitar 20 persen dari total saat ini, memukul keras sahamnya, mengirimnya turun 15,4 persen.

Pembuat chip Qualcomm mengumumkan kenaikan dividen 20 persen dan otorisasi baru untuk pembelian kembali saham lima miliar dolar AS. Sahamnya melonjak 3,4 persen.

Perusahaan tenaga surya SunEdison melonjak 12,4 persen setelah Morgan Stanley menaikkan sahamnya menjadi "overweight", beralasan bahwa perusahaan akan menguangkan investasinya lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Kenaikan besar dalam saham unggulan Dow termasuk General Electric yang naik 2,1 persen dan The Walt Disney Company melonjak 2,9 persen.

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun AS naik menjadi 2,65 persen dari 2,61 persen pada Senin, sementara pada obligasi 30-tahun meningkat menjadi 3,60 persen dari 3,56 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.



Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014