Washington (ANTARA) - Koordinator khusus PBB untuk proses damai Timur Tengah pada Minggu mengutuk "serangan roket yang mengerikan" di bagian utara Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

"Saya mendesak semua pihak untuk menahan diri. Peluncuran roket melintasi Garis Biru harus segera dihentikan. Timur Tengah berada di ambang kehancuran; dunia dan kawasan tidak mampu menanggung konflik terbuka lainnya," tulis Tor Wennesland di X pada Minggu.

Anak-anak terus menanggung beban "kekerasan mengerikan" yang melanda wilayah tersebut, tambahnya.

Pernyataannya disampaikan setelah otoritas Israel mengatakan sedikitnya 12 orang tewas dan 35 luka-luka dalam serangan di Kota Druze di Majdal Shams.

Tentara menuding Hizbullah atas serangan tersebut, tetapi kelompok Lebanon itu membantah tuduhan tersebut.

Secara terpisah, koordinator khusus PBB untuk Lebanon, Jeanine Hennis-Plasschaert, dan Aroldo Lazaro Saenz, Kepala Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa warga sipil harus dilindungi setiap saat.

"Kami mendesak para pihak benar-benar menahan diri dan menghentikan baku tembak yang terus berlangsung. Hal itu dapat memicu konflik yang lebih luas yang akan melanda seluruh wilayah dalam bencana yang tak terbayangkan," kata mereka.

UNIFIL dan Kantor Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon (UNSCOL) tengah melakukan kontak dengan Lebanon dan Israel, tambah pernyataan itu.

Ketegangan telah meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah serangan lintas batas antara Hizbullah dan pasukan Israel saat Tel Aviv juga melanjutkan serangan mematikannya di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 39.300 korban sejak 7 Oktober 2023.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Hizbullah tingkatkan serangan ke tentara Israel di perbatasan
Baca juga: Jet tempur Israel serang sejumlah permukiman di Lebanon Selatan

Penerjemah: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024