Puluhan warga Libya itu ditangkap di sebuah tempat yang dicurigai sebagai "kamp militer rahasia" di White River, sebuah kota wisata di provinsi Mpumalanga di bagian timur laut negara itu.
Menteri Dalam Negeri Leon Schreiber mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik penangkapan warga Libya yang disebut telah memperoleh visa secara tidak sah di Tunisia melalui perwakilan yang tidak tepat.
Departemen Dalam Negeri mengatakan bahwa pembatalan tersebut berarti bahwa 95 orang yang telah ditangkap tersebut sekarang menjadi warga negara asing tanpa dokumen. Lembaga pemerintah tersebut bekerja sama dengan penegak hukum setempat untuk mencari opsi, termasuk deportasi.
Orang-orang Libya tersebut memperoleh izin belajar untuk datang ke Afrika Selatan, di mana mereka mengeklaim telah datang untuk belajar menjadi penjaga keamanan.
Polisi menggerebek kamp pelatihan militer yang dicurigai tersebut berdasarkan data intelijen, di mana mereka menemukan peralatan pelatihan militer dan obat-obatan.
Orang-orang Libya tersebut dilaporkan telah memasuki Afrika Selatan sejak bulan April dan dijadwalkan kembali ke negaranya pada bulan Desember.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Libya tidak dipaksa pihak luar untuk bekerja sama dengan Rusia
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024