Lokakarya budaya biasanya diadakan setiap akhir pekan, berbarengan dengan pergelaran seni dan gratis bagi pengunjung
Jakarta (ANTARA) - Unit Pengelola Kawasan (UPK) Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dan Museum Betawi memvariasikan lokakarya (workshop) budaya Betawi dengan tujuan agar masyarakat lebih tertarik dalam mempelajari budaya setempat.

"Kalau kemarin, workshop yang tradisional Betawi saja. Sekarang ditambah melukis, menggambar, yang berkaitan dengan budaya Betawi," ucap petugas UPK Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Riri di Jakarta, Minggu.

Lokakarya budaya biasanya diadakan setiap akhir pekan, berbarengan dengan pergelaran seni dan gratis bagi pengunjung. Jenis lokakarya yang dihadirkan beragam seperti kuliner, kesenian dan kriya seperti membatik, membuat ondel-ondel, tari, musik gambang keromong, dan silat.

"Untuk workshop kesenian seperti tari, musik gambang keromong, dan silat itu diisi oleh pengelola sanggar yang kami datangkan dari sekitar Perkampungan Budaya Betawi atau yang sudah terdaftar di Dinas Kebudayaan DKI Jakarta," kata Riri.

Khusus untuk bidang kuliner, sebenarnya pengunjung juga bisa mendatangi rumah makan Betawi di salah satu sisi Perkampungan Budaya Betawi, selain mengikuti lokakarya. Di sana, mereka selain dapat membeli produk kuliner khas Betawi seperti kerak telor, selendang mayang, laksa dan lainnya, juga berkesempatan melihat cara membuatnya.

Menurut dia, lokakarya sudah rutin diadakan sejak tahun 2018 dan 2019. Semula kegiatan ini hanya diadakan saat acara-acara besar Jakarta saja dan kunjungan pihak sekolah. Tetapi setelah pandemi COVID-19, lokakarya diadakan hampir setiap akhir pekan untuk mendatangkan pengunjung dan meramaikan kegiatan pergelaran budaya tradisional Betawi.

Riri menyebutkan setiap lokakarya rata-rata diikuti sebanyak 30 orang, sehingga total peserta yang berpartisipasi sejak Maret lalu hingga dua pekan lalu sekitar 200 orang.

"Total workshop sudah lebih dari 10 kali (sejak Maret 2024) ditambah acara-acara besar seperti HUT kota Jakarta. Target per tahun sekitar 500 orang peserta. Per triwulan sudah 10 jenis kegiatan," sebut dia.
Baca juga: "DOL" memperkaya khazanah sastra nasional
Baca juga: Kecamatan Johar Baru adakan pagelaran seni budaya rayakan HUT Jakarta
Baca juga: HUT Jakarta, Mandra harap budaya hingga kesenian Betawi terus lestari

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024