Yerusalem (ANTARA) - Sepuluh orang, termasuk anak-anak, tewas pada Sabtu (27/7) dalam serangan roket yang menghantam sebuah lapangan sepak bola di Kota Druze di Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel, demikian dilaporkan sejumlah media Israel.

Helikopter, ambulans, dan kendaraan perawatan intensif dikerahkan ke lokasi kejadian, mengevakuasi para korban luka ke Ziv Medical Center, di mana terdapat sedikitnya 30 korban akibat serangan tersebut, menurut laporan lembaga penyiaran milik pemerintah Israel, Kan.

"Kami tiba di lokasi dan melihat kehancuran serta benda-benda yang terbakar. Para korban tergeletak di tanah, dan pemandangannya sangat sulit untuk dilihat," ujar Idan Avshalom, tenaga medis senior di Magen David Adom, penyedia layanan medis darurat di Israel.

Media Israel mengatakan bahwa roket tersebut ditembakkan dari Lebanon oleh kelompok militan Hizbullah, sementara Hizbullah pada Sabtu malam waktu setempat membantah dan mengatakan bahwa kelompok Syiah itu "sama sekali tidak ada kaitannya dengan insiden tersebut."
 
  Dua mobil ambulans Israel mengevakuasi orang-orang yang terluka dalam serangan roket di kota Druze Majdal Shams, di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel, pada 27 Juli 2024. (Ayal Margolin/JINI via Xinhua) 

Menyusul bantahan Hizbullah, Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengatakan dalam pernyataannya bahwa "setelah pemeriksaan yang dilakukan oleh IDF dan informasi yang kami miliki, penembakan roket di Majdal Shams dilakukan oleh Hizbullah."

Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant, Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Herzi Halevi, serta sejumlah pejabat senior pertahanan lainnya melakukan penilaian situasi operasional pascaserangan tersebut, menurut Kan.

Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang saat ini sedang berkunjung ke Amerika Serikat, telah diinformasikan mengenai detail insiden itu dan sedang melakukan konsultasi keamanan dengan para pejabat keamanan senior.

Ketegangan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel mengalami eskalasi sejak 8 Oktober 2023, menyusul rentetan roket yang diluncurkan oleh Hizbullah ke Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap serangan Hamas terhadap Israel sehari sebelumnya. Israel kemudian membalas dengan menembakkan artileri berat ke Lebanon tenggara.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024