Seoul (ANTARA) - Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Won-sik dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mendesak Pyongyang untuk segera menghentikan peluncuran berulang balon pembawa sampah ke Selatan.

Seruan tersebut disampaikan saat kedua menteri bertemu di Tokyo untuk melakukan pembicaraan bilateral, menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Minggu.

Shin menekankan bahwa kampanye balon udara Korea Utara yang terus berlanjut merupakan ancaman terhadap kedaulatan Korea Selatan yang berarti juga melanggar Perjanjian Gencatan Senjata.

Baca juga: JCS: Korut kirim 300 balon berisi sampah ke Korsel
Baca juga: Korsel lakukan siaran propaganda, balas serangan balon sampah Korut


Sejak akhir Mei, Korea Utara telah menerbangkan ribuan balon pengangkut sampah sebagai balasan terhadap selebaran anti-Pyongyang yang dikirim oleh kelompok pembelot dan aktivis di Selatan.

Korea Selatan juga telah melanjutkan siaran propaganda melalui pengeras suara di dekat perbatasan.

Dalam pertemuan tersebut, para pemimpin pertahanan turut menegaskan kembali komitmen untuk menghalangi provokasi Korea Utara dan mengecam perdagangan senjata ilegal serta transfer teknologi militer antara Pyongyang dan Moskow sebagai pelanggaran nyata terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.

Baca juga: Korsel, Jepang, China tegaskan komitmen perdamaian Semenanjung Korea

Menyinggung penandatanganan “Pedoman Pencegahan Nuklir dan Operasi Nuklir di Semenanjung Korea” yang baru-baru ini dilakukan oleh kedua sekutu, Shin dan Austin mengatakan bahwa pedoman pencegahan nuklir bersama akan memberikan “fondasi yang kuat” untuk meningkatkan kerja sama pencegahan mereka secara terpadu.

Kedua kepala pertahanan itu menegaskan kembali bahwa aliansi mereka lebih kuat dari sebelumnya dan berjanji untuk melakukan upaya bersama demi perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan kawasan Indo-Pasifik.

Pertemuan Shing dan Austin diadakan di sela-sela pertemuan tingkat menteri trilateral para kepala pertahanan Korea Selatan, AS, dan Jepang, di mana para pemimpin menandatangani nota kesepahaman tentang Kerangka Kerja Sama Keamanan Trilateral, sebuah dokumen yang dimaksudkan untuk melembagakan kerja sama keamanan trilateral mereka.

Sumber : Yonhap-OANA
​​​​​​​
Baca juga: Rusia: Situasi Semenanjung Korea dalam kebuntuan yang berbahaya
Baca juga: China berharap kedua Korea berdialog atasi ketegangan

​​​​​​​

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024