Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengumumkan akan mendirikan akademi kepemimpinan nasional NU yang menjadi wadah melatih kepemimpinan tidak hanya di tingkat nasional tapi juga internasional.     

Dalam konferensi pers usai rapat pleno di Jakarta, Minggu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan salah satu hasil dari rapat tersebut adalah ingin mewujudkan pendidikan kepemimpinan dengan pihaknya akan bekerja dalam jaringan lokal dan internasional di Timur Tengah, Amerika Serikat, Eropa dan Afrika.  

"Akademi ini kita umumkan sekarang, saat ini, tapi baru akan kita mulai tahun depan. Programnya sendiri baru akan kita mulai tahun depan tapi kami umumkan saat ini untuk memberi kesempatan kepada kader-kader Nahdlatul Ulama mempersiapkan diri," ujarnya.  

Dia meminta para kader mempersiapkan diri karena untuk bisa mengikuti program pendidikan kepemimpinan itu karena perlu memenuhi syarat antara lain memiliki skor TOEFL Bahasa Inggris sebesar 650 poin dan diutamakan bagi mereka yang juga cakap berbahasa Arab.   

Dia menjelaskan NU juga akan mengadakan tes menyangkut pemahaman sosial, ekonomi dan politik dalam negeri serta geopolitik internasional sebagai syarat pengetahuan dasar kepesertaan.   
 
"Juga akan diseleksi dengan ikut tes untuk mendapatkan kader-kader dengan karakter paling unggul di antara mereka yang ingin mengikuti program ini," jelasnya.

KH Yahya Staquf meminta agar para kader yang ingin mengikuti pendidikan kepemimpinan itu untuk mempersiapkan diri karena rencananya akademi tersebut akan dimulai Agustus 2025.  

Baca juga: PBNU tegaskan PKB didirikan untuk bangsa
Baca juga: PBNU bakal bentuk pansus untuk kembalikan PKB ke NU
Baca juga: PBNU tegaskan larangan kerja sama dengan lembaga terafiliasi Israel

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024