Jakarta (ANTARA) - Tanggal 17 Agustus adalah Hari Kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang setiap tahunnya dirayakan secara spesial oleh seluruh lapisan masyarakat, baik di pedesaan hingga perkotaan.

Selain menggelar upacara bendera di Istana Kepresidenan, kantor-kantor, sekolah, hingga lingkungan pemukiman, masyarakat Indonesia juga biasanya mengadakan berbagai perlombaan untuk memeriahkannya.

Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2024 bahkan sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena Presiden Joko Widodo menyelenggarakan upacara di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara,  Kalimantan Timur.

Berikut ini contoh lomba-lomba sederhana peringatan 17 Agustus yang mengandung nilai-nilai positif:

1. Lomba makan kerupuk

Lomba ini bisa dibilang yang paling populer diadakan saat peringatan hari kemerdekaan. Peserta lomba diharuskan memakan kerupuk yang digantung dengan tali dan dilarang menggunakan kedua tangan mereka.

Kerupuk yang digantung setinggi wajah peserta, membuat mereka sulit melakukannya sehingga harus berusaha menggigit dan memakan kerupuk hanya dengan menggunakan mulut. Lomba ini selalu menjadi tontonan yang menghibur karena ekspresi dimunculkan peserta saat berusaha menggigit kerupuk kerap mengundang gelak tawa.

Baca juga: PT PP optimistis Istana Negara IKN bisa untuk upacara 17 Agustus 2024

2. Panjat pinang

Lomba yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda ini, awalnya dilakukan untuk memperingati kedatangan bangsa penjajah. Lomba ini mengandung arti pantang menyerah, kebersamaan serta sikap gotong royong masyarakat Indonesia dalam bertahan melawan para penjajah.

Sama dengan lomba makan kerupuk, Lomba ini merupakan salah satu yang paling populer dan ikonik. Dalam lomba ini peserta harus memanjat batang pohon pinang yang telah dilumuri minyak atau oli agar licin.

Lalu, di atasnya terdapat berbagai hadiah menarik seperti sepeda, barang elektronik, hingga uang tunai. Peserta lomba biasanya dibagi per kelompok dan bekerja sama agar mampu mencapai puncak dan mengambil hadiah.

3. Balap kelereng

Dalam lomba ini peserta diminta untuk membawa kelereng menggunakan sendok yang digigit di mulut lalu berjalan menuju garis finis tanpa menjatuhkan kelereng. Siapa yang lebih dulu sampai garis finis tanpa menjatuhkan kelereng adalah juaranya. Lomba ini menuntut keseimbangan dan ketelitian para peserta.

4. Tarik tambang

Lomba yang mempertemukan dua tim yang saling beradu untuk menjadi siapa yang paling kuat menarik lawan hingga melewati garis tengah ini, membutuhkan kekompakan tim dan daya juang yang tinggi untuk memenangkannya. Nilai yang dimiliki dalam perlombaan ini adalah semangat kerja sama dan perjuangan pantang menyerah dalam kelompok.

Baca juga: Pentas "Pagelaran Sabang Merauke" akan digelar pada 17 & 18 Agustus

5. Balap karung

Lomba satu ini juga menjadi salah satu lomba yang tak pernah absen dalam pagelaran 17 Agustus-an. Dalam lomba ini, peserta diharuskan untuk memasukkan kakinya ke dalam karung dan melompat-lompat menuju garis finis.

Lomba ini menguji ketangkasan dan kecepatan peserta dalam melompat sambil mempertahankan keseimbangan. Lomba balap karung memiliki nilai filosofi yang menggambarkan saat bangsa Indonesia dijajah Jepang.

Pada waktu itu masyarakat belum mampu membeli pakaian, akhirnya mereka menjadikan karung goni sebagai pengganti pakaian. Balap karung ini juga menggambarkan keadaan para pejuang meskipun dalam kondisi tidak nyaman para pejuang tetap bersemangat untuk meraih kemerdekaan Indonesia.

6. Lomba bakiak

Lomba bakiak merupakan perlombaan tim yang sangat menarik. Setiap tim biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang, tergantung pada ukuran papan kayu dan jumlah pijakan yang ada pada papan bakiak tersebut.

Perlombaan ini mencerminkan pentingnya kerja sama dan kebersamaan. Lomba bakiak melambangkan bahwa untuk mencapai tujuan negara, masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama dan saling mendukung tanpa saling menyalahkan.

Baca juga: Basuki pastikan air serta listrik IKN siap 17 Agustus

7. Lomba sepeda hias

Lomba ini biasanya diikuti oleh anak-anak yang menghias sepeda mereka dengan tema kemerdekaan. Sepeda-sepeda yang sudah dihias kemudian diarak dalam sebuah parade dan dinilai berdasarkan kreativitas serta keindahannya.

Tidak hanya diisi dengan lomba, keseruan menyambut kemerdekaan ini juga biasanya sudah dimulai oleh para warga di daerah mereka masing-masing sejak awal bulan Agustus.

Mereka sering kali menyambut peringatan ini dengan meriah seperti menghias lingkungan mereka dengan nuansa kenegaraan dengan dominasi warna merah putih sebagai representasi bendera Indonesia, jalanan dan tembok di depan rumah juga dicat sedemikian rupa, gapura atau pagar rumah dihias, termasuk memasang lampu kerlap Kerlip dengan aneka warna.

Warga berkreasi sedemikian rupa sehingga suasananya terlihat semarak.

Setiap rumah juga mengibarkan bendera merah putih sebagai penghormatan kepada perjuangan para pahlawan dalam mengusir penjajah. Perayaan 17 Agustus tidak hanya sebagai bentuk peringatan kemerdekaan semata, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat kebersamaan dan persaudaraan antar warga.

Semua kalangan dari anak-anak hingga orang dewasa, ikut serta meramaikan suasana. Semangat kebersamaan dan kegembiraan yang terpancar dalam setiap lomba adalah cerminan dari semangat kemerdekaan yang terus dijaga oleh masyarakat Indonesia.

Baca juga: Korps Marinir TNI AL siapkan pasukan komponen upacara HUT RI di IKN

Baca juga: Kadin sebut Hotel Nusantara di IKN siap digunakan untuk 17 Agustus

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024