"Malam sunyi senyap," kata Vladyslav Seleznyov, juru bicara kementerian pertahanan untuk Krimea, kepada AFP di ibukota wilayah otonomi itu, Simferopol.
Para pejabat Ukraina mengatakan Rusia telah mengultimatum pasukan Ukraina di Krimea untuk menyerah atau menghadapi serangan penuh, tetapi Rusia membantah klaim ini sebagai sama sekali bohong.
"Tak ada lagi deklarasi yang dibuat kubu Rusia," kata Seleznyov.
Pasukan Rusia mengepung pangkalan-pangkalan militer Ukraina di seluruh Krimea setelah wilayah otonomi yang berbahasa Rusia itu jatuh dalam krisis menyusul penggulingan Presiden Viktor Yanukovych.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan lebih dari 6.000 pasukan Rusia telah dikirim Kremlin ke Krimea.
Orang-orang bersenjata yang diyakini di bawah perintah Moskow telah menduduki sejumlah gedung pemerintahan penting di Krimea dan berbagai bandara di semenanjung itu.
Para anggota DPRD Krimea membangkang dari pemerintahan Kiev dan menuntut referendum 30 Maret untuk otonomi lebih luas di Krimea, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014