Tokyo (ANTARA News) - Bursa saham Tokyo menghapus kerugian awal dan ditutup naik 0,47 persen pada Selasa, karena pelemahan yen mendorong saham pengekspor meskipun ada kegelisahan atas krisis di Ukraina.

Indeks acuan Nikkei-225, yang kehilangan 1,27 persen pada Senin, bertambah 69,25 poin menjadi 14.721,48, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham papan utama naik 0,61 persen atau 7,35 poin pada 1.204,11.

Saham dibuka lebih rendah, memperpanjang kerugian pada Senin, menyusul aksi jual global setelah parlemen Rusia memberikan izin kepada Presiden Vladimir Putin untuk mengirim pasukan militer ke Krimea, semenanjung yang sebagian besar dihuni penduduk berbahasa Rusia di sebelah tenggara dari negara bekas Soviet itu.

Tetapi Nikkei berbalik naik (rebound) di akhir perdagangan pagi karena yen melemah terhadap dolar dalam menanggapi data yang menunjukkan manufaktur AS meningkat pada Februari, setelah melambat pada Januari karena cuaca musim dingin yang parah.

Angka lainnya menunjukkan pembangunan rumah mendorong belanja konstruksi AS lebih tinggi, sementara belanja konsumen, pendorong utama ekonomi AS, naik 0,4 persen pada Januari dari Desember.

Data membantu meringankan beberapa kekhawatiran tentang keadaan ekonomi terbesar dunia itu karena Federal Reserve terus mengurangi program stimulusnya.

Dalam perdagangan mata uang, dolar diambil 101,80 yen, naik dari 101,44 yen pada Senin di New York.

"Dampak langsung dari krisis Ukraina di pasar Jepang sangat terbatas karena itu jauh dari wilayah tersebut, baik secara geografis maupun ekonomis," kata Kenzaburo Suwa, ahli strategi Okasan Securities di Tokyo.

"Pasar Tokyo lebih rentan terhadap pergerakan yen atau situasi di Wall Street. Sebenarnya, krisis benar-benar bisa menguntungkan Tokyo jika penghindaran risiko para investor Eropa mulai memindahkan dana mereka ke pasar Jepang."

Dan David Baran, kepala Symphony Financial Partners, sebuah hedge fund yang berbasis di Tokyo, mengatakan kepada Dow Jones Newswires : "Kebuntuan Rusia-Ukraina mungkin dapat berlarut-larut, teapi konfrontasi militer dengan Barat kemungkinan jauh melenceng dari pertanyaan."

"Pertaruhan ekonomi dari krisis Ukraina tidak terlalu besar untuk negara-negara lainnya di dunia."

Namun, Capital Economics yang berbasis di London memperingatkan: "Krisis di Ukraina memiliki potensi lebih lanjut untuk berdampak signifikan dan berkepanjangan pada pasar keuangan dunia, meskipun penilaian kami saat ini adalah bahwa kejatuhan tersebut mungkin berumur pendek."

Di Tokyo, saham Canon naik 1,06 persen menjadi 3.133 yen, Toyota naik 0,65 persen menjadi 5.811 yen dan perusahaan bir Asahi naik 1,31 persen menjadi 2.848 yen, demikian AFP melaporkan.

(SYS/A026/S004)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014