Ini bagian dari upaya menyiapkan bangsa yang kuat dan tangguh. Mereka ini yang akan menjadi generasi emas Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berkolaborasi dalam menangani permasalahan stunting dan reproduksi pada anak-anak melalui peningkatan konsumsi ikan pada siswa tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah.

Sinergi ini menjadi upaya mempersiapkan generasi masa depan yang cerdas dan sehat guna mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.

“Ini bagian dari upaya menyiapkan bangsa yang kuat dan tangguh. Mereka ini yang akan menjadi generasi emas Indonesia,” ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo di Jakarta, Sabtu.

Stunting, lanjut dia, menjadi persoalan yang dapat menghambat tumbuhnya generasi emas. Pemicu stunting pada anak meliputi kekurangan nutrisi yang dapat mempengaruhi perkembangan otak, metabolisme tubuh, dan pertumbuhan fisik.

Dari sisi nutrisi, sambungnya, ikan memiliki kandungan Omega 3 yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh dan pertumbuhan otak anak.

“Tantangan saat ini adalah menurunkan angka stunting. Nah ikan mengandung gizi terbaik, protein yang sangat baik. Untuk itu saya mengajak adik-adik semua untuk membiasakan mengonsumsi ikan. Karena nutrisi ikan ini dapat menambah kecerdasan otak dan ketahanan tubuh,” ujar Budi.

Pihaknya turut menghadirkan bazaar dengan inovasi produk perikanan, khususnya tambahan pangan bergizi dalam bentuk Hidrolisat Protein Ikan (HPI) yang akan difortifikasi ke jajanan pasar, ini juga sebagai upaya untuk mengenalkan dan meningkatkan asupan protein ikan kepada anak-anak.

Sementara itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengapresiasi program KKP dalam rangka mencegah stunting, khususnya edukasi dan sosialisasi makan ikan. Dia optimistis, konsumsi ikan berpengaruh pada peningkatan IQ anak-anak mengingat kandungan Omega 3 pada ikan sangat penting bagi pertumbuhan otak.

"Dengan gerakan-gerakan yang dilakukan KKP, saya terima kasih sudah sangat membantu meningkatkan kualitas SDM dan menurunkan stunting," tutur Hasto.

Hasto yang juga merupakan dokter spesialis kandungan tersebut turut mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, khususnya pada kalangan remaja dengan memperhatikan pola makan serta berhati-hati dalam menjalani pergaulan terhadap lawan jenis.

Kegiatan sosialisasi Protein Ikan untuk Generasi Emas dan Edukasi Kesehatan Reproduksi diikuti sekitar 600 pelajar tingkat SD hingga SMA/SMK dari berbagai sekolah di DKI Jakarta.

Baca juga: DPR-KKP akselerasi penurunan angka stunting lewat Safari Gemarikan
Baca juga: KKP siap dorong peningkatan konsumsi ikan bagi masyarakat
Baca juga: Dirjen KKP: Konsumsi ikan cara termudah perangi stunting

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024