Ekosistem mangrove yang dikelola dengan baik pun dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata, seperti yang ada di daerah Pantai Indah Kapuk (PIK)
Jakarta (ANTARA) - TNI AU berkolaborasi dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) guna memperkuat ekosistem mangrove yang berfungsi mencegah abrasi pada pangkalan udara di wilayah pesisir.
Asisten Potensi Kedirgantaraan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsda TNI Andi Wijaya di Jakarta, Sabtu, mengatakan pihaknya telah menandatangani MOU dengan BRGM dikarenakan abrasi air laut berdampak hingga ke area radar dan landasan pangkalan udara.
Disamping itu, pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya guna menahan abrasi, mulai dari membangun tanggul hingga tembok beton, namun begitu penahan tersebut kembali rusak selang beberapa waktu.
Baca juga: BRGM: RPP perlindungan ekosistem mangrove harus segera disahkan
Berkat kolaborasi tersebut, pihaknya pun menjadi paham mengenai beragam jenis mangrove dan fungsinya sebagai penahan abrasi pesisir. Sebagai contoh, tanaman mangrove yang digunakan di pangkalan udara pesisir Natuna nyatanya berbeda jenis dengan yang ada di pesisir Balikpapan.
Andi menerangkan tanaman mangrove bisa diolah menjadi produk kerajinan tangan, makanan, minuman, obat-obatan, hingga kosmetik.
Ia menambahkan ekosistem mangrove yang dikelola dengan baik pun dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata, seperti yang ada di daerah Pantai Indah Kapuk (PIK).
Baca juga: YKAN rehabilitasi 50 hektare lahan mangrove di OKI
Baca juga: PNM Jambi tanam 5.000 mangrove di Tanjung Jabung Timur
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024