Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur menggelar upacara yang merupakan tradisi "Manusuk sima" sebagai tanda Kota Kediri genap berusia 1.145 tahun.

Pj Wali Kota Kediri Zanariah mengungkapkan upacara itu sebagai wujud rasa syukur atas kemajuan Kota Kediri. Tradisi ini juga harus dilestarikan dan sudah menjadi kewajiban semuanya.

"Saya pertama kali merayakan hari jadi di Kota Kediri. Lihat ini senang sekali, kompak, ramai, meriah. Alhamdulillah juga ada dukungan dari daerah tetangga, sehingga tetap guyub rukun sehingga perekonomian di mataraman semakin maju," katanya di Kediri, Sabtu.

Zanariah menjelaskan bahwa tema yang diambil adalah "Merajut asa dalam keharmonisan, satu tekad Kota Kediri menuju globalisasi". Ia berharap di momen hari jadi ini semakin menyatukan keragaman budaya dan tradisi Kota Kediri dalam paduan yang harmonis. Dengan begitu, kebhinekaan yang ada bisa memperkuat potensi Kota Kediri menembus kancah internasional.

"Sekarang ini Kota Kediri semakin berkembang pesat, banyak capaian prestasi yang telah diraih. Hal ini berkat kolaborasi berbagai pihak dan dukungan seluruh masyarakat," kata dia.

Tahun ini adalah tahun kedua tradisi Manusuk Sima digelar di Balai Kota Kediri. Sebelumnya kegiatan tersebut selalu diadakan di lingkungan Kuwak Tirtoyoso.

Upacara Manusuk Sima sebagai tanda Kota Kediri genap berusia 1145 pada tahun ini. 27 Juli diperingati sebagai Hari Jadi Kota Kediri. Hal ini berdasar Prasasti Kwak pada Senin Legi, tanggal 27 Juli 879 Masehi di Ngabean, Magelang Jawa Tengah.

Upacara Manusuk Sima merupakan tradisi untuk mengenang peristiwa 1.145 tahun lalu. Di masa lampau, Dusun Kuwak ditetapkan sebagai tanah Sima atau daerah perdikan sejak masa lampau. Tanah Kuwak Kediri ini terkenal subur karena dialiri oleh Patirtan Tirtoyoso.

Pemkot juga mengajak seluruh masyarakat untuk hadir di Balai Kota Kediri merayakan bersama Hari Jadi ke-1.145. Selain ada hiburan masyarakat dengan pentas seni, juga ada bazar UMKM. Acara itu digelar selama dua hari pada Sabtu-Minggu (27-28/7).

Selain diikuti UMKM dari Kota Kediri, terdapat juga UMKM dari daerah di mataraman seperti dari Pacitan, Kabupaten Kediri, Kota Blitar dan beberapa daerah lainnya. Bazar UMKM tersebut diisi oleh pelaku UMKM Kota Kediri yang telah terkurasi dan bersertifikat halal.

Setelah prosesi Manusuk Sima selesai, Pj Wali Kota Kediri beserta jajaran juga mengunjungi stan para pelaku UMKM sekaligus membeli produk mereka.

Hadir dalam kegiatan itu Kepala BKKBN Provinsi Jawa Timur Maria Ernawati, Pj Bupati Nganjuk Sri Handoko, Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo, Asisten Administrasi Umum Kabupaten Tulungagung Imroatul Mufida, Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Blitar Moh. Sidiq, Asisten Administrasi Umum Kabupaten Blitar Mashudi, Kadisparbud Kabupaten Trenggalek Sunyoto, Staf Ahli Bidang SDM dan Kesra Kota Madiun Harum Kusumawati, Forkopimda Plus Kota Kediri.

Ada pula Kepala KPwBI Kediri Choirur Rofiq, Kepala Kantor OJK Kediri Ismirani Saputri, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, para asisten dan Kepala OPD Pemerintah Kota Kediri, Ketua Bhayangkari Kota Kediri Ratih Bramastyo Priaji, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Kodim 0809 Kediri Titiana Aris Setiawan, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Brigif 16 Wira Yudha Dina Taufik Ismail, Ketua Dharma Wanita Persatuan Novita Bagus Alit, Camat dan Lurah se-Kota Kediri, serta masyarakat umum.

Baca juga: Pemkot Kediri Jatim bagikan santunan kepada 1.689 anak yatim piatu

Baca juga: Pemkot Kediri maksimalkan program "10 Pasti" atasi stunting

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024