"Lady Gaga tampil berselimutkan bulu-bulu, pertunjukan pun dimulai, dan semua hal lain terlupakan....." 
Paris (ANTARA) - Olimpiade adalah tentang olahraga, dan lebih dari sekadar olahraga. "Olahraga adalah kesehatan. Olahraga adalah inklusi. Olahraga adalah rasa hormat. Olahraga adalah pemberdayaan. Olahraga adalah solidaritas. Olahraga adalah perdamaian," demikian komentar Presiden Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) Thomas Bach dua hari menjelang upacara pembukaan Olimpiade Paris yang diselenggarakan pada Jumat (26/7).

Sebuah upacara ambisius dalam skala yang belum pernah dilakukan sebelumnya digelar, menghadirkan banyak tantangan logistik dan keamanan, dengan banyak area di pusat kota Paris yang hampir tidak dapat diakses menjelang upacara pembukaan Olimpiade pertama yang tidak diadakan di stadion itu.

Sebanyak 85 perahu berlayar sejauh 6 kilometer menyusuri Sungai Seine, membawa sekitar 6.800 atlet, seniman, dan tokoh-tokoh penting, yang dimulai dari Jembatan Austerlitz dan berlayar ke hilir, melewati berbagai situs ikonis Paris seperti Notre Dame dan Pont Neuf sebelum mengakhiri pelayaran mereka di Trocadero, di bawah bayang-bayang landmark Paris yang paling ikonis, yaitu Menara Eiffel.
 
 


 "Dunia datang ke sini untuk melihat Paris dan kami akan menunjukkan Paris secara langsung kepada mereka dalam upacara pembukaan ini," ujar Tony Estanguet, mantan atlet kano yang berada di balik kesuksesan upaya Paris menjadi tuan rumah.   

Ada hal penting lainnya yang perlu diketahui tentang Paris yang dirahasiakan oleh Prancis. Paris merupakan kota di Eropa Utara dan cuacanya tidak selalu dapat diprediksi.

 Maka dari itu, tidak mengherankan ketika hujan deras tiba-tiba turun sekitar pukul 17.30 waktu setempat. Para reporter yang berada di tribun luar ruangan cepat-cepat mencari perlindungan dan bergegas menutupi laptop mereka dengan lembaran plastik yang disediakan oleh pihak penyelenggara.

Sementara itu, pihak penyelenggara mengumumkan bahwa "Melalui upacara pembukaan ini, Paris 2024 menyampaikan undangan dan harapan. Undangan untuk hidup bersama dan harapan untuk bersatu dalam kedamaian, rasa hormat, dan keberagaman."

Namun, pada Jumat pagi waktu setempat, kedamaian terganggu karena sistem kereta cepat Prancis mengalami upaya "tindakan jahat" terkoordinasi yang bertujuan mengganggu jaringan kereta beberapa jam sebelum upacara itu dimulai, dan pengamanan pun tentunya menjadi sangat ketat.

Para jurnalis yang meliput upacara itu dari Trocadero melakukan perjalanan dengan bus yang melewati beberapa penjagaan polisi dan kemudian harus melalui tiga pos pemeriksaan terpisah untuk masuk ke area pers.
 
   Ada hal penting lainnya yang perlu diketahui tentang Paris yang dirahasiakan oleh Prancis. Paris merupakan kota di Eropa Utara dan cuacanya tidak selalu dapat diprediksi. Maka dari itu, tidak mengherankan ketika hujan deras tiba-tiba turun sekitar pukul 17.30 waktu setempat. Para reporter yang berada di tribun luar ruangan cepat-cepat mencari perlindungan dan bergegas menutupi laptop mereka dengan lembaran plastik yang disediakan oleh pihak penyelenggara


Bisa jadi saat itu adalah momen terbaik, tetapi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, momen tersebut bisa berisiko berubah menjadi momen terburuk, dengan peringatan oranye untuk hujan lebat pada pukul 20.00 yang membuat perhatian tertuju pada langit yang terlihat hampir sama seperti sungai itu.

Namun kemudian tiga warna muncul di atas Jembatan Austerlitz dengan kilatan cahaya yang memukau, Lady Gaga tampil berselimutkan bulu-bulu, pertunjukan pun dimulai, dan semua hal lain terlupakan. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024