Guangzhou (ANTARA) - Jeff Williams, Chief Operating Officer (COO) Apple, memuji peningkatan industri manufaktur China, menggambarkan peralihan dari lini produksi manual ke pabrik-pabrik canggih yang sepenuhnya beroperasi secara otomatis tanpa campur tangan manusia (lights-out factory) sebagai sesuatu yang "menggembirakan."

Williams terkesan dengan tingkat otomatisasi dan manufaktur cerdas yang dia jumpai saat mengunjungi sebuah pabrik pemasok Apple, Lingyi iTECH, di Provinsi Guangdong, China selatan, pada Kamis (25/7).

Dari 187 pemasok utama Apple, 157 di antaranya memiliki operasi manufaktur di China, kata Williams.

Williams ingat bahwa ketika Apple pertama kali memasuki pasar China, operasinya terbatas pada manufaktur dasar, sementara kehadiran perusahaan tersebut di China kini mencakup retail, penelitian dan pengembangan (litbang), serta jaringan rantai pasokan yang luas.

"Sungguh menakjubkan dapat melihat evolusi dari tahun ke tahun seiring kami terus menambahkan lebih banyak teknologi ke berbagai produk, dan menyaksikan bahwa evolusi ini hanya dapat terjadi berkat kemajuan manufaktur yang saya amati bersama mitra-mitra kami, termasuk di sini, di China," tuturnya.

Guangdong, yang awalnya muncul sebagai "pabrik dunia", sejak saat itu telah berkembang, berupaya keras untuk memantapkan diri sebagai powerhouse ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) global. Provinsi tersebut merupakan rumah bagi lebih dari 75.000 perusahaan teknologi tinggi, termasuk perusahaan-perusahaan kelas dunia seperti produsen kendaraan listrik (electric vehicle/EV) BYD, pelopor drone DJI, dan penyedia perangkat pintar Honor. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024