"Meskipun dalam kondisi hujan, parade tersebut memungkinkan para atlet untuk menikmati keindahan monumen-monumen paling terkenal di Paris, termasuk Louvre, Place de la Concorde, Grand Palais, dan Menara Eiffel..."
Paris (ANTARA) - Setelah penantian selama 100 tahun, Paris menyambut kembali Olimpiade dengan menggelar upacara bersejarah, meskipun diguyur hujan, di Sungai Seine.

Presiden Prancis Emmanuel Macron resmi membuka Olimpiade sebelum upacara pembukaan yang menyusuri sungai tersebut mencapai puncaknya ketika Teddy Riner dan Marie-Jose Perec menyalakan kaldron dengan api Olimpiade.

Wakil Presiden China Han Zheng, yang juga bertindak sebagai Perwakilan Khusus Presiden China Xi Jinping, menjadi salah satu dari sejumlah pejabat internasional yang hadir pada upacara pembukaan tersebut.

Baca juga: Pelatih puji usaha La Memo finis urutan kelima penyisihan Olimpiade

Presiden Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) Thomas Bach mengucapkan terima kasih kepada pihak penyelenggara dan masyarakat Prancis.

"Anda mewujudkan reformasi Agenda Olimpiade kita dengan membuat Olimpiade ini terbuka lebar. Kita semua akan merasakan Olimpiade yang lebih inklusif, lebih urban, lebih muda, dan lebih berkelanjutan, Olimpiade pertama dengan kesetaraan gender penuh di lapangan," papar Bach.
 
   Untuk pertama kalinya dalam sejarah Olimpiade, upacara pembukaan dilaksanakan bukan di stadion utama, melainkan di jantung kota tuan rumah, Paris. Dari Jembatan Austerlitz hingga Trocadero, sekitar 6.800 atlet, berkumpul di belakang para pembawa bendera mereka, berlayar menyusuri Sungai Seine sepanjang 6 km dengan 85 perahu


Meskipun dalam kondisi hujan, parade tersebut memungkinkan para atlet untuk menikmati keindahan monumen-monumen paling terkenal di Paris, termasuk Louvre, Place de la Concorde, Grand Palais, dan Menara Eiffel, dengan beberapa monumen menggelar pertunjukan musik untuk upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.

Olimpiade 2024 menandai kali ketiga kali Paris menjadi tuan rumah pesta olahraga musim panas tersebut. Paris pertama kalinya menjadi tuan rumah Olimpiade pada 1900 dan kedua kalinya sekitar satu abad silam, yakni pada 1924.

Beberapa jam sebelum upacara pembukaan digelar, serangan pembakaran terhadap jalur kereta Prancis menyebabkan penundaan dan pembatalan layanan kereta di seluruh Eropa, membayangi pelaksanaan pesta olahraga tersebut.

Namun, serangan tersebut tidak menyurutkan antusiasme di upacara pembukaan Olimpiade, karena orang-orang tetap memadati tepian Sungai Seine dan sejumlah jembatan untuk menyaksikan upacara tersebut.

Baca juga: Pembukaan Olimpiade Paris 2024 dimeriahkan deretan bintang dunia

Baca juga: Olimpiade Paris 2024 resmi dibuka, bukan di stadion

Pewarta: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024