Istanbul (ANTARA) - China dan Rusia mengecam apa yang disebut kedua sekutu itu sebagai kekuatan "ekstra-regional" yang memicu ketegangan di kawasan Asia-Pasifik, Jumat.
Pada pertemuan trilateral pertama mereka di Vientiane, Menteri Luar Negeri China dan Rusia, Wang Yi dan Sergey Lavrov, bersama dengan Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith, ketiganya menyatakan "kekhawatiran atas kekuatan eksternal yang memicu masalah di kawasan Asia-Pasifik."
Vientiane, ibu kota Laos, menjadi tuan rumah pertemuan puncak tahunan para menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Para menteri luar negeri China, Rusia, Selandia Baru, Jepang, AS dan India juga menghadiri pertemuan puncak tersebut untuk pertemuan terpisah di tingkat blok dengan blok regional tersebut.
Wang, Lavrov dan Kommasith "berkomitmen untuk memperkuat koordinasi guna meredakan ketegangan regional dan menjaga keamanan serta stabilitas regional," kata sebuah pernyataan yang dirilis Jumat oleh Kementerian Luar Negeri China.
Dikatakan bahwa ketiga negara itu akan "bersama-sama menentang politik kekuasaan, menolak konfrontasi kubu, mempraktikkan multilaterisme dan membela keadilan dan kewajaran."
Kekhawatiran atas "kekuatan ekstra-regional" oleh ketiga negara itu muncul saat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dijadwalkan mendarat di Vientiane untuk menghadiri pertemuan tingkat blok dengan ASEAN.
Blinken juga dijadwalkan bertemu dengan Wang untuk pembicaraan bilateral, sebelum dia terbang ke Jepang untuk perjalanan dinas.
"Kami percaya pada pentingnya melanjutkan dialog ini untuk menggabungkan upaya kami dalam melawan segala upaya oleh kekuatan ekstra-regional yang mencampuri urusan Asia Tenggara dan untuk berkontribusi pada kesejahteraan dan kemakmurannya," kata Lavrov.
Lavrov mengatakan hal tersebut selama pertemuan bilateralnya dengan Wang, setelah mengadakan pertemuan trilateral dengan laos pada Kamis (25/7).
Sumber: Anadolu
Baca juga: Kemlu RI ajak Inggris perkuat kerja sama konektivitas kawasan ASEAN
Baca juga: Krisis Ukraina seyogianya tidak jadi masalah dalam hubungan AS-China
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024