Jakarta (ANTARA) -
Beberapa peristiwa humaniora terjadi di Tanah Air di sepanjang Jumat (26/7). Di antaranya, PPATK menemukan sekitar 190 ribu anak usia 17-19 tahun terlibat judi "online” hingga Gibran mencoba berbagai skema pastikan makan bergizi gratis sukses.
 
Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca.
 
1. PPATK: Sekitar 190 ribu anak usia 17-19 tahun terlibat judi "online
 
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengatakan bahwa sebanyak 191.380 anak berusia 17-19 tahun terlibat judi online dengan 2,1 juta transaksi yang mencapai Rp282 miliar.
 
"Kami menemukan luar biasa banyak transaksi yang terkait dengan anak-anak yang melakukan judi online," kata Ivan Yustiavandana dalam konferensi pers di Kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jakarta, Jumat.
 
Selain itu, sebanyak 1.160 anak berumur kurang dari 11 tahun melakukan 22 ribu transaksi judi online dengan nilai sedikitnya Rp3 miliar.
 
 
2. Kapal penumpang tenggelam di Anambas, tiga orang meninggal
 
Tiga orang meninggal saat Kapal Samarinda yang membawa 40 penumpang tenggelam di perairan Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, Jumat sore.
 
"Tiga korban meninggal," kata Kepala Seksi (Kasi) Operasi Kantor Basarnas Kabupaten Natuna Budiman saat dihubungi melalui sambungan telepon dari Natuna, Jumat.
 
Budiman menjelaskan, kecelakaan terjadi pada Jumat sekitar pukul 17.00 WIB, dan saat kejadian cuaca teduh.
 
 
3. Kemenkes: HAN 2024 momentum lindungi anak dari polio dan stunting
 
Kementerian Kesehatan mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 yang bertema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”, adalah sebagai wujud komitmen pemerintah untuk selalu melindungi anak-anak Indonesia, termasuk dari stunting dan polio, agar tumbuh kembangnya baik.
 
Juru Bicara Kemenkes M. Syahrir mengatakan dalam rilis yang diterima di Jakarta, Jumat, untuk mewujudkannya, Kementerian Kesehatan menempuh dua upaya strategis, yakni memastikan setiap anak tumbuh dan berkembang melalui intervensi pencegahan stunting, dan melakukan perlindungan dari penyakit berbahaya salah satunya polio.
 
Syahrir mengatakan pemerintah memberikan imunisasi polio pada anak, karena polio, yang disebabkan oleh virus, merupakan penyakit yang sangat menular yang menyerang sistem saraf sehingga dapat menyebabkan kecacatan permanen, bahkan kematian.
 
 
4. BRIN siapkan Rp300 juta per tahun untuk danai "startup" berbasis riset
 
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyiapkan dana hingga Rp300 juta per tahun untuk mendanai perusahaan rintisan (startup) berbasis hasil riset melalui proposal Skema Pendanaan Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) Startup.
 
"Melalui program ini, perusahaan rintisan dapat membangun bisnis dan mendapatkan investasi yang menguntungkan melalui komersialisasi dan hilirisasi hasil riset untuk menciptakan nilai ekonomi," kata Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN Agus Haryono dalam sosialisasi penerimaan proposal Skema Pendanaan RIIM Startup yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.
 
Agus menjelaskan Skema RIIM Startup merupakan skema pendanaan kompetitif dan terbuka sepanjang tahun yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendanaan Riset dan Inovasi BRIN.
 
 
5. Gibran mencoba berbagai skema pastikan makan bergizi gratis sukses
 
Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka akan mencoba berbagai skema untuk memastikan program makan bergizi gratis yang menyasar anak-anak sekolah berjalan sukses.
 
"Ini kan masih uji coba, akan kami coba skema lain," katanya saat meninjau uji coba makan bergizi gratis di Solo, Jawa Tengah, Jumat.
 
Salah satunya adalah soal teknis penyediaan makanan untuk siswa. Ia mengatakan saat ini makanan untuk siswa memanfaatkan UMKM. Pihaknya bersama dengan Gojek menggandeng UMKM untuk memasak makanan yang disediakan bagi siswa.
 
Selengkapnya baca di sini
 
 
 

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024