Jakarta (ANTARA) - Pemain tim Bima Perkasa Jogja, Avin Kurniawan, meraih gelar IBL Most Improved Player 2024 meskipun timnya gagal ke babak playoff tahun ini.

Pencapaian Avin ini menjadi bukti nyata perkembangan pesatnya dibandingkan musim lalu dan menjadi pilar penting  perjalanan Bima Perkasa musim ini.

Avin mengumpulkan 113 poin dalam pemungutan suara yang dilakukan oleh kepala pelatih dan media. Dia mendapatkan 10 suara untuk peringkat pertama, satu suara untuk peringkat kedua, dan dua suara untuk peringkat keempat.

Avin mengalahkan sejumlah pesaing kuat, termasuk Fisyaiful Amir dari Amartha Hangtuah Jakarta, Respati Ragil Pamungkas dari Rajawali Medan, Steven Orlando dari Borneo Hornbills, dan rekan setimnya, yaitu Handri Satrya Santosa.

Berdasarkan catatan IBL, Avin hanya bermain dengan rata-rata 6,8 menit per game selama tiga musim sebelumnya bersama Bima Perkasa, sehingga kontribusinya terbatas di bawah 2 poin per game. 

Baca juga: Kalahkan Prawira, Pelita Jaya satu langkah menuju Final IBL 2024

Namun, peran penting Avin bagi Bima Perkasa tetap diakui, terutama karena dia salah satu pemain asli Yogyakarta yang menjadi roh tim tersebut.

Pada musim 2023, Avin mencatatkan statistik 1,5 poin per game (ppg), 0,7 rebound per game (rpg), dan 0,5 assist per game (apg) dalam tujuh pertandingan, dengan rata-rata menit bermain hanya 6,8 menit per game.

Namun, pada musim 2024, kontribusi Avin meningkat drastis. Menit bermainnya naik menjadi 25,3 menit per pertandingan.

Dari peningkatan menit tersebut, Avin mampu menyumbangkan rata-rata 9,4 ppg, 2,8 rpg, dan 1,7 apg dalam 26 laga. Performa konsisten Avin menunjukkan dia selalu siap bertanding kapan pun dan di mana pun.

Peningkatan signifikan dalam permainan Avin memberi harapan baru bagi Bima Perkasa Jogja. Potensi besarnya membuat Avin dapat terus mengembangkan kemampuannya guna membawa timnya menuju kesuksesan di masa depan.

Baca juga: Pelatih Satria Muda dan pemain Dewa United puji wasit asing di IBL

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024