Melalui Wasteco, kami mengajak masyarakat meningkatkan pemahaman perubahan iklim serta optimalisasi pengembangan EBT dari sumber daya lokal
Jakarta (ANTARA) - Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina mendapatkan penghargaan SDG Innovation Accelerator for Young Professionals 2024 dari Indonesia Global Compact Network (IGCN).
PHE mengusung program unggulan Waste To Energy For Community (Wasteco) yang merupakan bagian dari inisiatif Desa Energi Berdikari Pertamina, yang dijalankan Pertamina Hulu Mahakam. Program Wasteco menggagas solusi pengelolaan sampah menjadi gas metana untuk penyediaan kebutuhan gas rumah tangga dan para pelaku usaha UMKM di Kelurahan Manggar, Balikpapan.
"Melalui Wasteco, kami mengajak masyarakat meningkatkan pemahaman tentang perubahan iklim serta optimalisasi pengembangan EBT dari sumber daya lokal. Inovasi Wasteco dikembangkan untuk mendukung ketersediaan akses energi yang lebih terjangkau, dapat diandalkan dan berkelanjutan dengan berbasis sumber energi baru terbarukan (EBT) bagi masyarakat," ucap Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi, Arya Dwi Paramita di Jakarta, Jumat.
Program Wasteco mengintegrasikan core competency perusahaan ke dalam program dengan mengadopsi 6 teknologi migas antara lain kepala sumur, alat ukur gas, saluran dari beberapa sumur, alat pemisah, saluran pipa pengiriman & gas suar. Inovasi ini telah mendapatkan hak paten dari Kemenkumham RI sejak 14 Juni 2023, menunjukkan bahwa metode pengelolaan gas metan yang dihasilkan sampah organik menjadi EBT dengan adopsi teknologi migas ini adalah inovasi baru yang pertama di Indonesia.
Program Wasteco telah berhasil mengolah sampah, mengurangi potensi emisi karbon, dan menghasilkan manfaat ekonomi bagi warga sekitar dengan konsep sirkular ekonomi.
Baca juga: Menteri BUMN apresiasi kesigapan PHE ONWJ selamatkan awak kapal karam
Baca juga: PHE ONWJ tingkatkan produksi migas dari di lepas pantai Karawang
”Penghargaan ini memberikan kesempatan untuk mendiseminasikan inovasi Wasteco sampai ke ajang internasional berikutnya dan harapannya bisa membawa nama positif Pertamina Hulu Energi sampai skala global," kata Arya.
Hingga Juni 2024, Program Wasteco telah didistribusikan ke 380 sambungan rumah dengan penerima manfaat lebih dari 1.500 orang dan 28 UMKM, dengan memanfaatkan gas metana sampah sebesar 820.800 m3/tahun. Melalui Wasteco masyarakat dapat melakukan penghematan biaya pengeluaran rumah tangga hingga Rp456 juta/tahun. Selain itu, Program Wasteco juga berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 296.356 ton CO2eq/tahun.
Adapun SDG Innovation Accelerator For Young Professionals adalah kesempatan bagi perusahaan untuk berpartisipasi dalam United Nation (UN) Global Compact, guna memberdayakan para talenta muda dan organisasinya agar berkolaborasi dan mengakselerasi inovasi bisnis menuju Sustainable Development Goals (SDGs).
Dalam ajang SDG Innovation Accelerator For Young Professionals, apresiasi berupa certificate of completion juga diberikan kepada masing-masing inovator yang telah mengikuti pembelajaran dan learning module secara online selama lebih kurang 6 bulan. Apresiasi juga diberikan kepada Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi, Arya Dwi Paramita sebagai salah satu mentor pada acara yang berlangsung di Jakarta, Kamis (25/7) tersebut.
Ajang tersebut diikuti oleh 15 perusahaan yang merupakan anggota United Nation Global Compact (UNGC), dengan total 16 group inovator yang beranggotakan para profesional muda perusahaan baik dari BUMN maupun swasta.
Baca juga: Masuki usia ke-17, PHE catat produksi migas 1,05 juta BOEPD
Baca juga: PHE hadapi era energi transisi melalui strategi dekarbonisasi
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024