Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek terus menguatkan pendidikan vokasi sebagai platform inovasi agar mampu menghasilkan produk dalam negeri (PDN) berkualitas sekaligus menggalakkan pemanfaatannya.

Dalam rilis yang disiarkan oleh Kemendikbudristek di Jakarta, Jumat, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan satuan pendidikan vokasi baik di jenjang sekolah menengah kejuruan (SMK) maupun perguruan tinggi merupakan salah satu platform inovasi untuk mendukung dan mengembangkan produk-produk buatan Indonesia.

“Dengan menguatkan pendidikan vokasi, kita turut menumbuhkan rasa bangga atas produk buatan Indonesia. Mari terus lanjutkan Gernas BBI/BBWI dan gerakan memajukan pendidikan Indonesia,” ujar Nadiem.

Menurut dia, banyak produk hasil inovasi dan kreativitas dari peserta didik dan mahasiswa vokasi yang kini telah dimanfaatkan secara luas, baik di dalam maupun di luar negeri.

Oleh karena itu, lanjutnya, Kemendikbudristek terus melakukan berbagai terobosan untuk menguatkan ekosistem inovasi di pendidikan vokasi. Salah satunya adalah melalui program SMK Pusat Keunggulan yang telah dirasakan manfaatnya oleh lebih dari 1,7 juta peserta didik di seluruh Indonesia.

Nadiem menambahkan, manfaat tersebut di antaranya memberikan kesempatan yang lebih luas untuk melakukan praktik kerja lapangan di berbagai perusahaan kelas dunia serta melakukan pembelajaran yang lebih relevan dengan implementasi Kurikulum Merdeka.

Selain itu, pada jenjang pendidikan tinggi mahasiswa vokasi juga mendapatkan kemerdekaan yang lebih luas untuk belajar di luar kampus melalui program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati mengatakan kegiatan tahunan Vokasifest 2024 menjadi ajang untuk memperkenalkan pendidikan vokasi sebagai solusi dalam menghadapi berbagai tantangan dan persoalan di masyarakat.

"Kami hadir di seluruh lini, bahwa pendidikan vokasi tidak hanya menyiapkan lulusan yang siap bekerja tetapi juga menjawab berbagai tantangan termasuk kewirausahaan,” kata Kiki.

Pendidikan vokasi, lanjutnya, bisa menjadi mitra bagi para usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk bisa maju bersama.

Melalui pengembangan riset terapan, insan vokasi mampu berkontribusi dan menyelesaikan masalah nyata di dunia usaha dan dunia industri (DUDI), termasuk UMKM.

Baca juga: Kemendikbud paparkan perkembangan Satgas PPKSP-Gerakan Sekolah Sehat

Baca juga: Komisi X DPR: Perlu pembahasan bersama soal penghapusan jurusan SMA

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024