Kita panen perdana kelapa sawit dari program PLTB yang kami tanam dari 30 bulan yang lalu, dan sudah bisa dipanen dan buahnya bagus sekali

Jambi (ANTARA) - Gubernur Jambi Al Haris meminta warga melakukan program Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) saat membuka lahan perkebunan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.

"Kita panen perdana kelapa sawit dari program PLTB yang kami tanam dari 30 bulan yang lalu, dan sudah bisa dipanen dan buahnya bagus sekali. Ini pertanda baik bagi warga Desa Baru, Mestong, Muaro Jambi ini, oleh karena itu kita perlu mengelola perkebunan ini dengan baik supaya hasilnya bagus dan unggul," kata Gubernur Jambi Al Haris dalam keterangan resmi di Jambi, Jumat.

Baca juga: BPBD paparkan upaya dan antisipasi karhutla di Kotawaringin Timur

Al Haris mengatakan, pembukaan lahan perkebunan tanpa membakar merupakan salah satu aksi nyata kita untuk meminimalisir kemungkinan kebakaran hutan dan lahan.

Selanjutnya dalam upaya mengurangi atau meminimalisir kebakaran hutan dan lahan, Pemerintah dan DPRD Provinsi Jambi telah menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.

Pemerintah Provinsi Jambi juga mendesain perencanaan dan pemanfaatan sumber daya alam, perlindungan kualitas atau fungsi lingkungan hidup, pengendalian dan pelestarian sumber daya alam, adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim yang saling terintegrasi dengan berbagai rencana pembangunan daerah, yang terangkum dalam Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 4 Tahun 2023 tentang Rencana Pertumbuhan Ekonomi Hijau.

“Terima kasih dan apresiasi kepada Dinas Perkebunan Provinsi Jambi dan semua pihak terkait yang berpartisipasi dalam pelaksanaan acara ini. Terima kasih juga saya sampaikan kepada para petani dan kelompok petani, atas respon yang sangat positif untuk melaksanakan pembukaan lahan perkebunan tanaman kelapa sawit tanpa membakar,” kata Al Haris.

Dia berharap agar panen sawit dari lahan yang dibuka tanpa bakar ini menjadi salah satu kisah sukses membuka lahan tanpa membakar, yang menginspirasi daerah lain, sebagai upaya dan aksi untuk menyejahterakan masyarakat dengan menjaga lingkungan.

Baca juga: KLHK tegaskan panen tebu melalui pembakaran masuk tindakan ilegal

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Agusrizal menyebutkan bahwa panen perdana ini adalah hasil kegiatan dari kelompok tani yang ada di Desa Baru, Muaro Jambi, yang mana kala itu pembukaan lahan dilakukan dengan alat berat.

Agusrizal melaporkan pembukaan lahan di Provinsi Jambi yaitu sebanyak 493 hektar dengan rincian Kabupaten Muaro Jambi sebanyak 80 hektare dengan jumlah benih kelapa sawit 11.700 batang, Kabupaten Batang Hari sebanyak 224 hektare dengan jumlah benih kelapa sawit 31.330 batang, Kabupaten Merangin sebanyak 27 hektare dengan jumlah batang sawit sebanyak 9.900 batang dan 2.340 benih kayu manis.

Berikutnya di Kabupaten Bungo sebanyak 55 hektare dengan benih kelapa sawit 7.154 batang, Kabupaten Sarolangun sebanyak 63 hektare dengan benih sawit sebanyak 5.984 batang dan benih kayu manis 8.500 batang, Kabupaten Tebo sebanyak 27 hektare dengan jumlah benih sawit 3.510 batang dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat 17 hektare dan jumlah batang kelapa sawit sebanyak 2.210 batang.

Baca juga: Polisi ungkap kasus pembakaran lahan 26 hektare di Indragiri Hulu

Pewarta: Tuyani
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024