Teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, yang dibacakan oleh Presiden Soekarno dan wakilnya Mohammad Hatta pada 17 Agustus 1945, merupakan salah satu dokumen sejarah paling krusial dalam sejarah Indonesia.
Namun, teks yang dibacakan oleh Soekarno bukanlah teks asli yang ditulis tangan olehnya, melainkan versi yang telah diperbarui atau diketik ulang oleh Sayuti Melik, seorang tokoh pejuang kemerdekaan sekaligus jurnalis pada masa itu.
Namun, teks yang dibacakan oleh Soekarno bukanlah teks asli yang ditulis tangan olehnya, melainkan versi yang telah diperbarui atau diketik ulang oleh Sayuti Melik, seorang tokoh pejuang kemerdekaan sekaligus jurnalis pada masa itu.
Lantas, di manakah keberadaan teks Proklamasi yang ditulis tangan langsung oleh Presiden Soekarno? Apakah wujud aslinya masih ada? Berikut penjelasannya.
Letak teks asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Dokumen asli teks Proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno, yang menandai kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda, saat ini disimpan dengan aman di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Jakarta.
Menurut Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), wartawan atau jurnalis BM Diah menyerahkan naskah Proklamasi kepada negara melalui Menteri Sekretaris Negara Moerdiono, yang menjabat dari 1988 hingga 1998.
Moerdiono kemudian menyerahkan naskah tulisan tangan Soekarno kepada Kepala ANRI saat itu, Noerhadi Magetsari, yang menjabat dari 1992 hingga 1998.
Moerdiono kemudian menyerahkan naskah tulisan tangan Soekarno kepada Kepala ANRI saat itu, Noerhadi Magetsari, yang menjabat dari 1992 hingga 1998.
Saat ini, naskah Proklamasi asli telah tersimpan di ANRI selama 30 tahun sejak 1992, dan disimpan di ruang khusus yang dilengkapi dengan sistem penyimpanan khusus.
Dokumen bersejarah ini disimpan di ruang penyimpanan khusus yang dilengkapi dengan sistem pengawasan dan perlindungan ketat untuk menjaga keasliannya.
Teks Proklamasi tersebut tidak hanya memiliki nilai historis tinggi, tetapi juga merupakan simbol perjuangan dan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Dalam upaya pelestariannya, ANRI memanfaatkan teknologi modern untuk memastikan dokumen tetap dalam kondisi prima.
Selain itu, penilaian risiko juga dilakukan terhadap naskah Proklamasi tulisan tangan Soekarno untuk mengevaluasi potensi risiko yang ada atau yang mungkin muncul.
Hal ini bertujuan untuk mengontrol dan memantau risiko yang sudah ada serta mengurangi dampak dari risiko yang mungkin timbul.
ANRI juga telah menyelenggarakan berbagai program pendidikan dan pameran untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya dokumen ini dalam sejarah bangsa.
Dengan demikian, penyimpanan teks Proklamasi di ANRI merupakan bagian dari upaya melestarikan warisan sejarah Indonesia dan memastikan bahwa generasi mendatang dapat terus mengenal serta menghargai momen penting dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia.
Baca juga: Siapa yang membaca teks proklamasi kemerdekaan Indonesia?
Baca juga: Pengetik teks Proklamasi Sayuti Melik, ini sosoknya
Baca juga: Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, sejarah dan tokoh dibaliknya
Baca juga: Pengetik teks Proklamasi Sayuti Melik, ini sosoknya
Baca juga: Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, sejarah dan tokoh dibaliknya
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024