Namun, teks yang dibacakan oleh Soekarno bukanlah teks asli yang ditulis tangan olehnya, melainkan versi yang telah diperbarui atau diketik ulang oleh Sayuti Melik, seorang tokoh pejuang kemerdekaan sekaligus jurnalis pada masa itu.
Letak teks asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Dokumen asli teks Proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno, yang menandai kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda, saat ini disimpan dengan aman di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Jakarta.
Moerdiono kemudian menyerahkan naskah tulisan tangan Soekarno kepada Kepala ANRI saat itu, Noerhadi Magetsari, yang menjabat dari 1992 hingga 1998.
Saat ini, naskah Proklamasi asli telah tersimpan di ANRI selama 30 tahun sejak 1992, dan disimpan di ruang khusus yang dilengkapi dengan sistem penyimpanan khusus.
Dokumen bersejarah ini disimpan di ruang penyimpanan khusus yang dilengkapi dengan sistem pengawasan dan perlindungan ketat untuk menjaga keasliannya.
Teks Proklamasi tersebut tidak hanya memiliki nilai historis tinggi, tetapi juga merupakan simbol perjuangan dan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Dalam upaya pelestariannya, ANRI memanfaatkan teknologi modern untuk memastikan dokumen tetap dalam kondisi prima.
Selain itu, penilaian risiko juga dilakukan terhadap naskah Proklamasi tulisan tangan Soekarno untuk mengevaluasi potensi risiko yang ada atau yang mungkin muncul.
ANRI juga telah menyelenggarakan berbagai program pendidikan dan pameran untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya dokumen ini dalam sejarah bangsa.
Dengan demikian, penyimpanan teks Proklamasi di ANRI merupakan bagian dari upaya melestarikan warisan sejarah Indonesia dan memastikan bahwa generasi mendatang dapat terus mengenal serta menghargai momen penting dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia.
Baca juga: Pengetik teks Proklamasi Sayuti Melik, ini sosoknya
Baca juga: Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, sejarah dan tokoh dibaliknya
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024