Berlin (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mendesak China untuk mengakhiri dukungannya terhadap Rusia dalam perang dengan Ukraina demi memperoleh kembali perdamaian. 

“Sebagai anggota Dewan Keamanan, Anda tidak hanya memiliki hak veto, tetapi yang terpenting adalah kewajiban untuk melakukan segala hal, guna memastikan bahwa kita dapat memperoleh kembali perdamaian,” kata Menlu Jerman Baerbock saat mengunjungi sebuah perusahaan senjata di kota Flensburg di utara Jerman, Kamis (25/7).

Baerbock mengimbau pemerintah China untuk bekerja lebih intensif dibandingkan sebelumnya guna membantu memulihkan perdamaian di Ukraina, menurut Kantor Berita Jerman.

“Hal pertama yang dimaksud adalah: yang terpenting, tidak ada dukungan untuk agresor, tidak ada dukungan untuk Rusia,” ucapnya.

Baerbock mengatakan bahwa fakta Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba saat ini berada di Beijing untuk berbicara dengan pihak China tentang cara mencapai perdamaian "adalah penting dan sentral".

"Dan akan menjadi berkah jika kita akhirnya membuat kemajuan di jalur menuju perdamaian ini dan China mengambil tanggung jawabnya di Dewan Keamanan sesuai dengan itu," kata Baerbock menambahkan.

Baca juga: Xi Jinping ajukan empat prinsip untuk selesaikan krisis Ukraina
Baca juga: Zelenskyy: China pastikan tidak pasok senjata untuk Rusia


Pihak China, sebut Baerbock, telah menjelaskan beberapa waktu lalu bahwa mereka ingin mengerjakan rencana perdamaian namun jelas tidak ada hasilnya.

Jerman telah berulang kali menyerukan peran diplomatik China yang lebih aktif dalam mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

Sejak lama China telah berusaha mencari solusi bagi perang Rusia di Ukraina.

Pada Maret lalu, para pemimpin dan pejabat Ukraina di Kiev kembali mencari dukungan untuk solusi tersebut dalam sebuah pertemuan dengan utusan khusus China, Li Hui.

Baca juga: Utusan khusus China akan keliling Eropa cari solusi krisis Ukraina

China dianggap sebagai sekutu dekat Rusia dan menekankan kenetralannya dalam konflik tersebut.

Beijing telah mengusulkan rencana perdamaian, tetapi rencana tersebut dikritik oleh Kiev.

Ukraina bersikeras bahwa hanya rencana Presiden Volodymyr Zelenskyy yang akan dilaksanakan.

Titik fokus tindakan Zelenskyy adalah tuntutan penarikan pasukan Rusia dari semua wilayah Ukraina yang diduduki.

Moskow menolak rencana Zelenskyy sebagai "tidak realistis." 

Sumber : Anadolu-OANA

Baca juga: China: Ukraina nyatakan siap berunding dengan Rusia
​​​​​​​Baca juga: Jerman desak China pakai pengaruhnya tekan Rusia akhiri perang Ukraina

​​​​​​​

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024