Kubu Raya (ANTARA) -
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah  (BPBD) Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat mengatakan, pihaknya kesulitan memadamkan api pada kebakaran lahan dikarenakan sulitnya mendapatkan akses air.
 
"Selain sulitnya mendapatkan akses air, lahan yang terbakar tersebut adalah areal gambut," ujar Kepala BPBD Kabupaten Kubu Raya, Herry Purwoko di Sungai Raya, Jumat.

Baca juga: Dibutuhkan pembasahan lahan gambut cegah kebakaran meluas di Kubu Raya
 
Sejauh ini luas hutan dan lahan yang terbakar di wilayah Kabupaten Kubu Raya hampir mencapai 50 hektare dan bahkan telah mendekati pemukiman warga.
 
"Data inventaris dari Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Kubu Raya mencatat setidaknya sudah lebih kurang seluas 30 hektare lahan gambut dan mineral terbakar sejak Jumat (19/7) sampai dengan Selasa (23/7)," ujarnya.

Baca juga: Jambi siapkan 59 pos siaga kebakaran hutan dan lahan
 
Herry mengatakan, sebagian besar lahan gambut dan mineral di Kabupaten Kubu Raya dalam keadaan kering termasuk sejumlah penampungan air yang ada, imbas dari tidak adanya hujan yang mengguyur daerah itu dalam 15 hari terakhir.
 
Dia memperkirakan tinggi muka air tanah berada pada posisi 30-39 centimeter di bawah permukaan gambut. Terpaan angin yang kencang turut mengakibatkan kebakaran lahan di Kabupaten Kubu Raya tidak terhindarkan dan cenderung meluas.

Baca juga: BMKG: Jumlah titik panas di Kalbar meningkat, tersebar di 9 kabupaten
 
“Merambat cepat setelah api di Kecamatan Kakap dan Limbung berhasil dikendalikan saat ini sudah sampai masuk Kecamatan Rasau Jaya dan Kecamatan Sungai Raya,” ujarnya.
 
Hingga saat ini, petugas masih berjibaku di lokasi kebakaran untuk melokalisir api agar tidak semakin mendekati permukiman warga.

Baca juga: BMKG: 20 wilayah di Aceh berpotensi tinggi terjadi karhutla
Baca juga: BPBD Aceh Barat padamkan kebakaran lahan di areal seluas 6 hektare
Baca juga: BPBD paparkan upaya dan antisipasi karhutla di Kotawaringin Timur

Pewarta: Rizki Fadriani
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2024