Bengkulu (ANTARA) - Universitas Bengkulu, Provinsi Bengkulu, mendampingi dan membina enam desa yang ada di pulau terluar, yakni Pulau Enggano menjadi desa sadar hukum.
"Fakultas Hukum Universitas Bengkulu terpanggil untuk ikut serta memajukan seluruh desa di Provinsi Bengkulu, termasuk desa-desa di pulau terluar Indonesia, yaitu Pulau Enggano," kata Dekan Fakultas Hukum Universitas Bengkulu (Unib) Dr Yamani, di Bengkulu, Jumat.
Baca juga: Universitas Bengkulu gandeng 16 lembaga tingkatkan mutu Program MKBM
Pemerintah merevitalisasi dua pelabuhan di Enggano dan juga satu bandara perintis, kemudian pemerintah pusat membangun jalan Trans Enggano yang menghubungkan seluruh desa dengan akses bandara dan pelabuhan.
Baca juga: Program Kampus Mengajar tingkatkan kualitas pendidikan di daerah 3T
Berbagai pembangunan infrastruktur tersebut tentunya berimplikasi terhadap kemajuan pulau terluar, minat kunjungan hingga investasi. Kemajuan tersebut perlu disikapi dengan meningkatkan kesadaran masyarakat Enggano terhadap hukum.
Baca juga: Rektor Unib sebut MBKM dukung kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia
Yamani menjelaskan berbagai kegiatan akan dilakukan Fakultas Hukum Unib di Enggano untuk menciptakan masyarakat yang sadar hukum, termasuk kegiatan penelitian, pendampingan, dan pengabdian pada masyarakat sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Tak hanya dosen, tetapi juga para mahasiswa kami libatkan untuk mengkaryakan ilmu dan kemampuan akademisnya kepada masyarakat desa melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka," ujarnya.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024